Berandasehat.id – Lari menjadi olahraga yang digemari karena dianggap mudah, bisa dilakukan siapa saja, dan tidak membutuhkan peralatan khusus. Saat tanggal lomba lari semakin dekat, tak jarang kita tergoda untuk melakukan latihan keras, hingga memicu overtraining.

Overtraining atau overuse injury adalah cedera otot atau sendi, seperti tendinitis atau fraktur stres, yang diakibatkan oleh trauma berulang. Cedera akibat aktivitas berlebihan biasanya terjadi karena kesalahan pelatihan atau teknik, demikian menurut Mayo Clinic News Network.

Pelari adalah atlet ulet. Saat secara dramatis meningkatkan intensitas latihan, jangan abaikan tanda-tanda peringatan tubuh. Menarik kembali dan memperlambat mungkin sulit. 

Sementara beberapa masalah overtraining dapat diselesaikan dengan istirahat sederhana, yang lain dapat berkembang menjadi masalah yang lebih signifikan.

Bagaimana cedera overtraining dan overuse terjadi? Melakukan terlalu cepat, berolahraga terlalu lama, atau hanya melakukan terlalu banyak satu jenis aktivitas dapat membuat otot menjadi tegang dan menyebabkan cedera akibat penggunaan berlebihan. Teknik yang tidak tepat juga merugikan tubuh. Misalnya, saat berlari atau melakukan latihan kekuatan dengan cara yang salah, hal itu mungkin membebani otot tertentu dan menyebabkan cedera akibat penggunaan berlebihan.

Ilustrasi wanita latihan di gym (dok. ist)

Untungnya, sebagian besar cedera akibat aktivitas berlebihan dapat dihindari. Coba saran ini untuk mencegahnya:

Gunakan teknik dan perlengkapan yang tepat

Memulai aktivitas baru atau sudah lama berolahraga, mengambil pelajaran di masa lalu dapat membantu memastikan kita menggunakan teknik yang benar. Bicaralah dengan ahli tentang teknik dan perlengkapan yang tepat untuk membantu memastikan kesuksesan dalam olahraga.

Lakukan pemanasan dan pendinginan 

Andalkan program latihan yang menyebarkan aktivitas aerobik sepanjang minggu. Luangkan waktu untuk melakukan pemanasan sebelum aktivitas fisik dan pendinginan sesudahnya.

Naikkan tingkat aktivitas secara bertahap 

Saat mengubah intensitas atau durasi aktivitas fisik, lakukan secara bertahap. Cobalah untuk tidak meningkatkan apa pun lebih dari 10% per minggu. Tubuh membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan stres/tekanan baru.

Padukan rutinitas 

Alih-alih berfokus pada satu jenis latihan, bangunlah variasi dalam program latihan. Melakukan berbagai aktivitas berdampak rendah mencegah cedera akibat overtraining dengan membiarkan tubuh Anda menggunakan kelompok otot yang berbeda. (BS)