Berandasehat.id – Bagi pegiat olahraga, mungkin akan sulit untuk mengetahui kapan mendorong pelatihan untuk peningkatan berkelanjutan dan kapan hal itu sudah beralih ke overtraining. Fokus pada diet, hidrasi, dan tidur dapat membantu mengetahui apa yang dikatakan tubuh terkait latihan/olahraga. Apabila tidak pulih setelah dua hingga tiga hari dengan sedikit atau tanpa aktivitas, mungkin sudah waktunya untuk mencurigai itu imbas overtraining.
Curigai sejumlah tanda dan gejala berikut sebagai akibat overtraining yang memicu cedera. Tanda umum yang mudah dikenali adalah kaki dan tungkai terasa ‘nyut-nyutan’ saat berlari beberapa kilometer di antaranya: Kuku kaki yang melepuh dan patah adalah masalah umum yang terjadi saat latihan berlebihan; Nyeri pagi hari di telapak kaki bisa menjadi tanda plantar fasciitis; Tendinitis dapat menyebabkan rasa sakit di bagian belakang pergelangan kaki atau di depan tulang kering, yang juga disebut shin splints.
Solusi cedera akibat overtraining
Masalah cedera overtraining biasanya dapat diobati dengan istirahat dan obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit dan pembengkakan. Lakukan sejumlah langkah berikut:
1. Perlambat latihan, kembali ke level sebelum masalah muncul atau pertimbangkan latihan silang dengan latihan berdampak rendah atau tanpa dampak, seperti sepeda statis, elips, atau berenang.
2. Ambil hari libur ekstra. Gejala-gejala ini bisa bersifat jangka pendek jika mengobatinya sejak dini dan tepat.
3. Jika rasa sakit berlanjut meski istirahat atau semakin parah, ini bisa mengindikasikan masalah tulang, yang berpotensi serius. Reaksi stres atau fraktur stres sering terjadi di kaki bagian tengah, tulang kering bagian tengah, atau, yang paling memprihatinkan, di bagian atas kaki di dekat pinggul. Nyeri yang tidak kunjung hilang merupakan gejala, jadi konsultasikan dengan tim perawatan kesehatan.

Apa yang harus dilakukan jika kita curiga ada cedera akibat aktivitas berlebih? Beri tahu tim perawatan kesehatan bila baru-baru ini kita mengubah teknik, intensitas, durasi, frekuensi, atau jenis latihan olahraga. Mengidentifikasi penyebab cedera akibat penggunaan berlebihan akan membantu memperbaiki masalah dan menghindari pengulangannya.
Soal cedera olahraga ini kita bisa mencari panduan lebih lanjut dengan berbicara dengan spesialis, seperti dokter kedokteran olahraga, pelatih atletik, dan terapis fisik.
Setelah cedera sembuh, mintalah tim perawatan kesehatan untuk memeriksa apakah telah benar-benar mendapatkan kembali kekuatan, gerak, kelenturan, dan keseimbangan sebelum memulai aktivitas lagi. Berikan perhatian khusus pada teknik yang tepat untuk menghindari cedera di masa mendatang.
Perlu diingat, jangan biarkan cedera yang berlebihan mencegah untuk melakukan aktivitas fisik. Konsultasikan dengan tim perawatan kesehatan, mendengarkan tubuh, dan mengatur kecepatan diri sendiri, kemunduran umum ini dapat dihindari sekaligus meningkatkan level aktivitas dengan aman.
Persiapan diri sebelum lomba akan menambah rasa pencapaian pada hari perlombaan, tetapi jangan berlebihan. Jaga dirimu agar tetap kuat hingga garis finish, demikian dirangkum dari Mayo Clinic News Network. (BS)