Berandasehat.id – Jamur tumbuh subur di negara-negara beriklim tropis dengan suhu udara panas dan tingkat kelembapan yang tinggi. Kebersihan diri yang buruk dan keringat berlebihan dapat mempercepat pertumbuhan jamur dan menyebabkan infeksi jamur pada kulit.
“Ada tiga jenis jamur utama yang biasanya menyebabkan infeksi kulit, yaitu Dermatofita, Malassezia, dan Candida. Dermatofita menyerang kulit, rambut, dan kuku, terutama pada bagian tubuh yang mengandung keratin. Malassezia adalah penyebab paling umum dari Pityriasis versicolor atau panu di Indonesia. Sedangkan Candida dapat menyebabkan berbagai infeksi kulit dengan tampilan yang berbeda-beda, tergantung pada jenis jamur yang menyebabkan infeksi,” terang Medical Officer PT Kalbe Farma Tbk dr. Kristia Avi dalam Live Instagram @ptkalbefarmatbk.
Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko terkena infeksi jamur pada kulit, seperti tinggal di iklim tropis, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, kelebihan berat badan, dan menderita penyakit kronis seperti diabetes. Pria, wanita, anak-anak, hingga orang dewasa, sama-sama berisiko terkena infeksi jamur kulit.
“Gejalanya tergantung pada jamur yang menginfeksi, misalnya bercak-bercak putih, merah, atau kehitaman. Lalu bisa juga disertai gatal, bersisik, pecah-pecah, kering, atau bisa juga benjolan yang berisi cairan,” ujar Dokter Avi.

Untuk panu, biasanya pasien yang datang keluhannya kulit belang-belang dan semakin lama kian banyak. “Biasanya tidak mengeluhkan gatal atau bisa juga gatal ketika berkeringat,” imbuh Dokter Avi.
Ada cara mencegah infeksi jamur pada kulit, yakni dengan menjaga kebersihan diri, termasuk mencuci tangan secara teratur dan mengeringkan kulit secara menyeluruh setelah mandi atau berkeringat. Kemudian, jangan berbagi barang pribadi seperti handuk atau pakaian dengan orang lain.
Selain itu, apabila memiliki hewan peliharaan, pastikan untuk menjaga bulu hewan tetap bersih dan kering. Juga hindari membiarkan hewan kesayangan bersentuhan dengan hewan atau lingkungan yang terinfeksi.
Infeksi jamur pada kulit tidak menular dari orang ke orang. Namun, infeksi jamur kulit dapat menyebar secara tidak langsung melalui kontak dengan benda atau permukaan yang terkontaminasi, seperti handuk, pakaian, tempat tidur, atau bahkan hewan peliharaan.
Dokter Avi menyarankan untuk mencari bantuan medis bila menderita infeksi jamur pada kulit. ”Jika tidak diobati, infeksi tersebut dapat menyebar dan menjadi lebih parah, sehingga berpotensi menyebabkan komplikasi seperti kerusakan kulit atau infeksi bakteri sekunder,” ujarnya.
Oleh karenanya, penting juga melakukan deteksi dini dan pengobatan infeksi jamur kulit untuk mencegah komplikasi dan mengurangi risiko penyebaran lebih lanjut.
Perawatan untuk infeksi jamur kulit biasanya melibatkan penggunaan obat antijamur. Obat spesifik yang diresepkan akan tergantung pada jenis jamur yang menyebabkan infeksi. Secara umum, krim, salep, atau pil antijamur digunakan untuk membunuh jamur dan meredakan gejala.
“Pada beberapa kasus, kombinasi obat mungkin diperlukan untuk mengobati infeksi secara efektif,” pungkas Dokter Avi. (BS)