Berandasehat.id – Sering kebas atau kesemutan? Bisa jadi itu gejala neuropati. Faktanya, setiap orang memiliki potensi risiko gejala neuropati, dimana gangguan ini dapat terjadi karena penyakit tertentu, kondisi fisik, usia lanjut, dan kurangnya asupan nutrisi seperti vitamin B1, B6, B12.
Rasa kebas, kesemutan, rasa seperti tertusuk, dan sensasi panas atau terbakar di tangan dan kaki merupakan gejala umum dari neuropati yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
Disampaikan Vice Secretary General Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI), dr. Winnugroho Wiratman.Sp.N(K),Ph.D, kerusakan saraf dapat bersifat irreversible. “Jika lebih dari 50% serabut saraf telah rusak,” ujarnya di sela acara temu media menandai penyerahan Rekor MURI Deteksi Risiko Neuropati Terbanyak yang dihelat P&G Health Indonesia selaku produsen Neurobion di Jakarta, Minggu (11/6/2023).
Data menyatakan, 8 dari 10 orang menderita Neuropati Perifer (NP) tanpa terdiagnosis lebih awal. Neuropati perifer merupakan penyakit kronis kerusakan saraf tepi dengan gejala seperti kebas dan kesemutan di tangan juga kaki kaki. Apabila terlambat tertangani dapat menjadi permanen.
Karenanya, deteksi dan penanganan sedini mungkin sangat penting dilakukan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan, sebut Winnugroho, adalah dengan mengonsumsi vitamin B neurotropik yang telah terbukti efektif memperbaiki pertumbuhan jaringan sel saraf. “Menjaga pola hidup sehat dan konsumsi kombinasi vitamin B neurotropik dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan saraf,” ujarnya.

Ilustrasi kaki kebas dan kesemutan (dok. ist)
Studi klinis efektivitas vitamin B yang terbaru termuat dalam jurnal berjudul Transcriptome Changes and Neuronal Degeneration in an In Vitro Modelof B Vitamin Depletion (2022). Studi dilakukan oleh Niels Banek, Leonie Martens, Natalie Daluege, Nikisha Carty, Sebastian Schmeier, Oltea Trutz 2, Kenneth W. Young1, Patrizia Bohnhorst. Penelitian didukung oleh P&G Health Jerman.
Studi tersebut melakukan penelitian mengenai peran penting vitamin neurotropik B seperti B1, B6 dan B12 dalam pembentukan saraf yang sehat dan menjaga kesehatan sistem saraf yang sehat. Riset menyimpulkan, bahwa perubahan kondisi saraf dan semakin banyaknya sel saraf yang terbentuk, yang erat kaitannya dengan asupan vitamin neurotropik B.
Rekor MURI Deteksi Risiko Neuropati Terbanyak
Kesempatan sama, Brand Director Personal Healthcare P&G Health Indonesia, Anie Rachmayani mengatakan, dalam upaya melanjutkan edukasi dan memperingati Neuropathy Awareness Week 2023, P&G Health Indonesia melalui brand Neurobion, kembali mengajak masyarakat untuk melakukan deteksi dini risiko neuropati dengan Neurometer. “Kegiatan ini berhasil memecahkan Rekor MURI Deteksi Risiko Neuropati Terbanyak,” tuturnya.
Dia menyampaikan, hingga saat ini, telah lebih dari 9.000 orang melakukan deteksi risiko neuropati yang mengantarkan pencapaian Rekor MURI Deteksi Risiko Neuropati Terbanyak.
Kampanye ‘Hidup Bebas Tanpa Kebas dan Kesemutan’ terdiri dari berbagai kegiatan seperti seminar, pelaksanaan Neuropathy Check Point di 5 titik di Jakarta dan sekitarnya. Kegiatan ini juga melibatkan edukasi awam melalui media sosial, dan mengajak masyarakat melakukan deteksi dini risiko neuropati dengan Neurometer, aplikasi penilaian risiko neuropati pertama di Indonesia, yang dapat diakses melalui akun Instagram Neurobion, yakni @Neurobionid.
Anie berharap melalui rangkaian acara pada Neuropathy Awareness Week, upaya itu dapat meningkatkan kesadaran tentang bagaimana gejala neuropati perifer dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang serta mendorong mereka untuk melakukan deteksi dini dan pengobatan tepat dengan asupan vitamin B neurotropik yang telah terbukti efektif. (HG)