Berandasehat.id – Asam urat (gout) ternyata memiliki kaitan erat dengan penyakit saraf. Hal itu terungkap dalam studi yang dilakukan tim Universitas Oxford, Inggris, yang memimpin penelitian tentang hubungan antara asam urat dan penyakit neurodegeneratif. Dalam makalah berjudul  ‘Asosiasi asam urat dengan cadangan otak dan kerentanan terhadap penyakit neurodegeneratif’ yang diterbitkan di Nature Communications, tim peneliti menemukan hubungan yang luar biasa antara penyakit sendi arthritis dan penyakit neurodegeneratif.

Hasil dari kombinasi pendekatan observasional dan genetik menunjukkan bahwa pasien asam urat memiliki volume otak global dan regional yang lebih kecil dan penanda zat besi otak yang lebih tinggi. Peserta dengan asam urat juga memiliki insiden demensia/kepikunan semua penyebab yang lebih tinggi, penyakit Parkinson, dan kemungkinan tremor esensial, terutama dalam tiga tahun pertama setelah diagnosis.

Pengamatan menunjukkan bahwa sumber daya neuroanatomi yang lebih rendah di antara pasien asam urat dapat menjelaskan kerentanan mereka yang lebih tinggi terhadap berbagai penyakit neurodegeneratif. 

Ilustrasi gout (asam urat) – dok. ist

Adapun asosiasi genetik sebagian besar mencerminkan yang observasional. Asam urat yang diprediksi secara genetik dan urat serum secara signifikan terkait dengan volume materi abu-abu regional.

Gout adalah artritis peradangan paling umum yang mempengaruhi ~ 1% hingga 4% populasi. Penyaringan ginjal yang tidak mencukupi atau kelebihan produksi asam urat dapat menyebabkan penumpukan dan pembentukan kristal tajam kecil di dalam dan sekitar jaringan sendi. Sindrom klinis gout ditandai dengan nyeri sendi akut dan pembengkakan akibat kristal urat. Otak sebelumnya tidak dianggap terpengaruh.

Untuk penelitian ini, data dianalisis dari 11.735 peserta (1.165 dengan pencitraan otak) dengan diagnosis asam urat yang dikumpulkan dari penelitian Biobank Inggris sebelumnya. 

Asam urat dikaitkan dengan insiden penyakit Parkinson 43% lebih tinggi dan hampir tujuh kali tingkat kemungkinan tremor esensial dibandingkan dengan kontrol. Selama tindak lanjut studi Biobank Inggris, kematian di antara pasien asam urat lebih dari dua kali lipat dari kontrol (11% vs 5%).

Hasil ini mendukung korelasi kuat antara asam urat dan penyakit neurodegeneratif. Para penulis menyarankan bahwa pasien dengan asam urat harus dipantau untuk gejala kognitif dan motorik dari penyakit neurodegeneratif, mengingat peningkatan risikonya, terutama pada periode awal setelah diagnosis. (BS)