Berandasehat.id – Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama tiga tahun menyisakan masalah, termasuk dalam hal krisis pangan. Hal ini mendorong pentingnya eksplorasi sumber pangan baru yang memiliki nilai tambah, dalam hal ini pangan fungsional dengan kearifan lokal.
“Karena alasan itulah, pangan fungsional diangkat sebagai tema Indofood Riset Nugraha (IRN) tahun ini,” ujar Ketua Program IRN sekaligus Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Suaimi Suriady dalam sosialisasi program IRN 2023 yang digelar secara hybrid, Selasa (27/6/2023).
Untuk diketahui, pangan fungsional merupakan sumber pangan yang tidak hanya berperan sebagai sumber energi dan gizi, tetapi juga mempunyai khasiat tertentu yang dapat memberikan kontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat.
Eksplorasi pangan fungsional ini penting dilakukan, mengingat tahun 2023 diprediksi sebagai tahun yang berat bagi banyak negara. Suaimi menyebut, tantangan pangan utama dunia yang dihadapi saat ini adalah bagaimana menyediakan pangan yang aman dan bergizi secara cukup, untuk populasi dunia yang terus meningkat, sementara sumberdaya (tanah, air, SDM, petani) yang terus menyusut.
“Indonesia perlu mencari alternatif sumber pangan baru baik secara individual atau pun kolektif untuk komoditas pangan dan pakan yang belum dapat dipenuhi secara mencukupi dari sumber-sumber dalam negeri,” terang Suaimi.
Upaya lain yang perlu dilakukan adalah mengintensifikasikan upaya diversifikasi sumber pangan nasional berbasis potensi sumber pangan lokal guna memastikan ketahanan pangan nasional.

Kedelai sebagai salah satu pangan fungsional (dok. ist)
“Program IRN dikembangkan agar dapat berperan sebagai media bertumbuhnya ide brilian dari mahasiswa untuk menggali kekayaan alam pangan Indonesia yang dapat dikembangkan menjadi sumber pangan yang lebih baik,” lanjut Suaimi.
Kesempatan sama, Tim Pakar IRN dr. Widjaya Lukito, SpGK, PhD mengatakan, kedelai merupakan salah satu contoh pangan fungsional yang sudah dikenal luas. “Kedelai bukan hanya sumber protein tapi mengandung fitoestrogen yang punya fungsi biologis untuk mencegah penyakit tidak menular,” tuturnya.
Sayangnya, banyak pangan fungsional belum banyak diangkat ke kancah ilmu kesehatan. Widjaya mencontohkan, di rumah sakit pendekatan pangan masih konservatif. “Di rumah sakit pendekatannya masih konservatif. Seharusnya di rumah sakit makanan untuk pasien harus mempeertimbankan fungsionalitas bahan yang dipakai untuk meningkatkan imunitas, resiliensi sekaligus kesembuhan pasien,” ujarnya.
Cara Mengikuti Program IRN
Dana riset program IRN diperuntukkan bagi mahasiswa S1 yang akan melakukan tugas akhirnya dan berasal dari berbagai jurusan. “IRN 2023 ini bisa diikuti oleh mahasiswa yang akan melakukan penelitian berupa skripsi. Mahasiswa wajib mengirimkan proposal dan akan direview oleh dewan panelis atau dewan pakar yang punya ragam keahlian lengkap dan luas,” ujar Ketua Tim Pakar IRN Prof. Purwiyatno Hariyadi.
Tema IRN 2023 ini mendorong para mahasiswa mengeksplorasi terutama bahan pangan lokal di sekitarnya. Diharapkan ide para mahasiswa dengan mengangkat bahan pangan lokal yang dikembangkan dapat menjadi sumber pangan baru. “Bisa menjadi sumber energi tapi juga punya khasiat kesehatan,” imbuh Prof. Purwiyatno. “Bahan pangan lokal mendorong para mahasiswa lebih aware, sensitif dan eksploratif terhadap potensi di sekitarnya. Dengan tema seperti ini mahasiswa dari lokal manapun dapat bersaing.”

Anggaran penelitian yang disediakan dalam program IRN adalah Rp10 juta – Rp20 juta. Objek penelitiannya adalah sumberdaya pangan darat seperti jagung, gandum, pisang, kelapa, kedelai, sagu, rempah-rempah, daging, susu, aneka umbi dan komoditas pangan lokal lain sesuai budaya dan kearifan lokal. Selain itu, sumberdaya pangan laut juga termasuk objek penelitian di antaranya ikan, rumput lain dan lain sebagainya.
Setiap mahasiswa yang ingin mengikuti program ini harus mengirimkan proposal penelitiannya melalui email : Indofoodrisetnugraha@indofood.co.id paling lambat 30 Juli 2023.
Syarat lainnya adalah jangka waktu penelitian paling lama satu tahun, menyertakan riwayat hidup lengkap mahasiswa dan dosen pembimbing serta penelitian dilakukan di Indonesia. Syarat dan kententuan administrasi lainnya bisa dilihat di website IRN di tautan berikut www.indofoodrisetnugraha.com. (BS)