Berandasehat.id – Para peneliti di Universitas Yale telah menemukan hubungan antara fibrosis hati dan berkurangnya kemampuan mental. Fibrosis hati adalah jaringan parut yang terjadi pada banyak penyakit hati kronis. Studi tersebut mencatat perlunya deteksi dini penyakit hati untuk membantu mencegah penurunan kognitif atau mental.

Para peneliti menggunakan data dari proyek UK Biobank, sebuah studi nasional terhadap lebih dari 500.000 orang dewasa yang mewakili populasi Inggris.

Mereka menilai potensi koneksi hati-otak dan menghubungkan fibrosis hati dengan berkurangnya kemampuan kognitif dan volume otak, dilaporkan Neuroscience News.

Para peneliti menemukan bahwa fibrosis hati berhubungan dengan berkurangnya materi abu-abu di bagian otak. Peradangan ditemukan sebagai faktor mediasi potensial antara fibrosis hati, kemampuan mental, dan struktur otak, demikian menurut studi yang dipublikasikan di eBioMedicine.

“Semakin banyak, orang mulai menyadari bahwa tidak ada pemisahan antara gangguan berbasis otak dan jenis kesehatan fisik lainnya,” kata Dustin Scheinost, profesor radiologi dan pencitraan biomedis di Yale School of Medicine dan penulis senior studi tersebut. ”Kami mulai memahami bahwa penyakit hati, penyakit jantung, dan penyakit lainnya akan berdampak pada otak, dan gangguan otak berdampak pada tubuh.”

“Ada korelasi negatif yang signifikan antara fibrosis hati dan beberapa fungsi kognitif, termasuk memori kerja, memori prospektif, dan kecepatan pemrosesan,” kata Rongtao Jiang, rekan postdoctoral dan penulis utama studi tersebut.

“Fibrosis hati tahap awal adalah sindrom reversibel (dapat dikembalikan), dan penelitian kami saat ini menunjukkan bahwa pengawasan dini dan pencegahan penyakit hati dapat mengurangi penurunan kognitif dan kehilangan volume otak,” kata Jiang.

Jiang mencatat bahwa pengobatan atau cara lain untuk menargetkan peradangan yang disebabkan oleh penyakit hati dapat membantu mencegah beban penyakit fibrosis hati. (BS)