Berandasehat.id – Diet yang awalnya dirancang untuk membantu menangkal penurunan kognitif (daya ingat) pada orang dewasa juga dapat membantu meningkatkan konsentrasi/perhatian pada pra-remaja, menurut sebuah studi baru. Temuan ini dapat membantu menginformasikan intervensi diet di masa depan yang bertujuan untuk meningkatkan kognisi pada anak-anak.
Studi baru ini menguji dua diet: Healthy Eating Index—2015 (HEI-2015), yang didasarkan pada Dietary Guidelines for Americans, dan diet Mediterranean-DASH Intervention for Neurodegenerative Delay (MIND), yang menggabungkan diet Mediterania dengan diet Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) yang menyehatkan jantung untuk menciptakan pola diet yang berfokus pada kesehatan otak.
“Kami menilai bagaimana kepatuhan terhadap diet ini dikaitkan dengan penghambatan perhatian anak-anak — kemampuan untuk menolak rangsangan yang mengganggu — dan menemukan bahwa hanya diet MIND yang secara positif terkait dengan kinerja anak-anak dalam tugas yang menilai penghambatan perhatian,” kata Shelby Keye, Ph.D., yang melakukan studi sebagai mahasiswa doktoral di Departemen Kinesiologi dan Kesehatan Masyarakat di University of Illinois Urbana-Champaign dan akan menjadi asisten profesor di sana musim gugur ini.
“Hal ini menunjukkan bahwa pola makan MIND berpotensi meningkatkan perkembangan kognitif anak-anak, yang penting untuk keberhasilan di sekolah,” imbuhnya.
Keye mempresentasikan temuannya di NUTRITION 2023, pertemuan tahunan American Society for Nutrition yang diadakan 22-25 Juli di Boston.
Sama seperti diet DASH dan Mediterania yang menjadi dasarnya, diet MIND menekankan buah segar, sayuran, dan polong-polongan seperti buncis, lentil, dan kacang polong. Namun, diet MIND juga merekomendasikan untuk makanan tertentu, seperti sayuran hijau dan buah beri, yang meningkatkan kesehatan otak.

Ilustrasi MIND diet (dok. ist)
Meskipun diet MIND telah terbukti memiliki efek positif pada orang dewasa, sangat sedikit penelitian yang dilakukan pada anak-anak. Penelitian baru ini menggunakan data yang dikumpulkan dalam studi cross-sectional sebelumnya yang dipimpin oleh Naiman Khan, Ph.D., seorang profesor Kinesiologi dan Kesehatan Masyarakat di University of Illinois Urbana-Champaign. Melibatkan 85 peserta penelitian berusia antara tujuh hingga 11 tahun dan menyelesaikan catatan diet tujuh hari dari mana para peneliti menghitung skor diet HEI-2015 dan MIND.
Untuk menilai penghambatan perhatian, peserta juga menyelesaikan tugas yang membutuhkan perhatian spasial dan kontrol eksekutif dengan waktu reaksi dan akurasi yang dicatat. Anak-anak dengan gangguan neurologis seperti ADHD atau autisme dikeluarkan dari penelitian untuk mengurangi faktor perancu.
Para peneliti menemukan bahwa skor diet MIND tetapi bukan skor HEI-2015 berhubungan positif dengan ketepatan peserta studi pada tugas, yang berarti bahwa peserta studi yang mematuhi diet MIND berkinerja lebih baik dalam tugas.
Para peneliti mengingatkan bahwa meskipun studi menunjukkan hubungan, studi intervensi akan diperlukan untuk membuat kesimpulan kausal (sebab akibat).
Selanjutnya, para peneliti ingin mempelajari hubungan antara pola makan MIND dan perhatian pada anak-anak yang lebih muda, termasuk usia prasekolah dan balita, untuk menentukan apakah ada perbedaan berdasarkan usia dan apakah ada efek perkembangan yang terlibat, demikian dilaporkan MedicalXpress. (BS)