Berandasehat.id – Hari pertama berduka atas kehilangan orang terdekat, peluang penyintas terkena serangan jantung lebih tinggi dari biasanya. Angka tersebut turun pada minggu pertama, namun peluangnya mungkin tetap lebih tinggi dari biasanya pada bulan pertama. Usahakan tidur yang cukup, dan perhatikan tanda-tanda serangan jantung seperti nyeri dada dan perut, keringat dingin, mual, dan pusing.
Lantas, apa lagi efek samping kehilangan orang yang dicintai bagi kesehatan? Berikut beberapa di antaranya dirangkum dari laman WebMD:
1. Sindroma patah hati
Kehilangan pasangan atau orang yang dicintai secara tiba-tiba dapat menyebabkan gejolak emosi yang intens dan memicu hormon yang menyebabkan nyeri dada yang tajam dan kesulitan bernapas. Jantung mungkin tidak memompa darah dengan baik untuk sementara waktu. Ini mungkin terasa seperti serangan jantung, tetapi biasanya tidak merusak jantung atau menyumbat arteri. Kebanyakan orang akan menjadi lebih baik dalam beberapa hari atau minggu.

2. Risiko gangguan jantung
Kesedihan yang serius dapat membuat denyut nadi tetap tinggi selama 6 bulan. Tingkat yang lebih cepat ini, yang mungkin disebabkan oleh kecemasan atau pelepasan kortisol, dapat meningkatkan peluang terkena masalah jantung. Bicarakan dengan dokter tentang rencana menambah atau mengubah obat, terutama jika sudah mempunyai masalah jantung.
3. Nyeri sendi dan sakit kepala
Duka mungkin membuat penyintas lebih mungkin mengalami nyeri sendi, sakit punggung, atau sakit kepala. Salah satu alasannya mungkin karena ketegangan otot yang disebabkan oleh hormon stres yang dilepaskan tubuh sebagai respons terhadap kesedihan. Hal ini akan membaik seiring berjalannya waktu, tetapi bicarakan dengan dokter tentang cara mengatasi rasa sakit jika tidak kunjung hilang
4. Gangguan perut
Duka mendalam dapat membuat seseorang berhenti makan pada jadwal yang teratur atau makan berlebihan. Dan hormon stres bisa membuat mereka mual atau mengganggu perut dan seluruh saluran pencernaan. Banyak penyintas mengalami kram perut, diare, sembelit, maag, dan bahkan sindrom iritasi usus besar. Jika masalah perut ini tidak kunjung hilang, sebaiknya temui dokter untuk menemukan solusinya.
5. Produksi kortisol
Kortisol juga disebut hormon stres, dan tubuh mungkin melepaskannya lebih banyak dari biasanya ke aliran darah dalam 6 bulan setelah kehilangan orang yang tercinta. Kadar kortisol yang tinggi dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan peluang terkena penyakit jantung atau tekanan darah tinggi.
6. Peradangan
Peradangan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh merespons sesuatu yang dianggapnya sebagai ancaman dan membuat jaringan di tubuh membengkak. Peradangan semacam ini dapat berperan dalam penyakit jantung, radang sendi, diabetes, asma, dan mungkin kanker. Ada bukti bahwa kesedihan berhubungan dengan peradangan, dan beberapa penelitian menunjukkan semakin parah kesedihan, semakin serius peradangannya. Berolahraga dan makan dengan benar dapat membantu mengelola kondisi ini.
7. Kecemasan
Peristiwa yang menimbulkan kesedihan bisa membuat seseorang merasa tidak punya kendali atas hidupnya. Mereka mungkin khawatir tentang masa depan keuangan, kesendirian atau kemungkinan kehilangan orang lain. Beberapa kekhawatiran adalah hal yang normal, tetapi jika kecemasan itu berlangsung lebih dari beberapa bulan atau mengganggu pekerjaan normal atau kehidupan, mungkin inilah saatnya untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental. (BS)