Berandasehat.id – Hidup di tengah tingkat polusi udara tinggi terkait dengan peningkatan risiko kanker payudara. Perempuan yang rumahnya berada di daerah dengan polusi udara tinggi memiliki peluang 8% lebih besar untuk terkena penyakit ini, dibandingkan perempuan yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi lebih rendah, demikian menurut temuan yang dipublikasikan di Journal of National Cancer Institute.
“Meskipun peningkatannya relatif kecil, temuan ini signifikan mengingat polusi udara merupakan paparan yang berdampak luas dan berpengaruh pada hampir semua orang,” kata penulis studi Alexandra White, PhD, pakar lingkungan dan kanker di National Institute of Environmental Health Sciences dikutip WebMD. “Temuan ini menambah banyak literatur yang menyatakan bahwa polusi udara berhubungan dengan kanker payudara.”
Lebih dari 500.000 orang direkrut pada pertengahan tahun 1990an. Mereka yang mengambil bagian dalam penelitian ini adalah pria dan wanita yang tergabung dalam American Association of Retired Persons (sekarang disebut AARP) dan tinggal di salah satu dari enam negara bagian atau salah satu dari dua wilayah metropolitan. Negara bagian yang terlibat adalah California, Florida, Louisiana, New Jersey, North Carolina, dan Pennsylvania. Sedangkan kotanya adalah Atlanta dan Detroit. Mereka menyelesaikan kuesioner tindak lanjut pada tahun 2004 dan 2005.
Selama masa tindak lanjut selama 20 tahun, terdapat 15.780 kasus kanker payudara di antara hampir 200.000 wanita yang tidak memiliki riwayat penyakit tersebut. Para peneliti menganalisis paparan polusi udara yang dialami perempuan selama 10 hingga 15 tahun sebelum mereka mengikuti penelitian berdasarkan data kualitas udara nasional di dekat mereka tinggal.

Para peneliti secara khusus mempelajari jenis polusi udara yang disebut materi partikulat, yaitu campuran partikel padat dan tetesan cairan yang ditemukan di udara. Materi partikulat dapat dikelompokkan berdasarkan ukuran partikelnya, dan untuk penelitian ini, para peneliti berfokus pada polusi PM2.5, yang sangat kecil sehingga dapat terhirup hingga ke paru.
Sumber polusi PM2.5 termasuk knalpot kendaraan bermotor, pembakaran batu bara atau minyak, asap kayu, dan emisi industri, catat para penulis.
Studi tersebut juga menunjukkan bahwa paparan polusi partikulat tingkat tinggi secara signifikan terkait dengan jenis kanker payudara yang disebut kanker payudara hormon positif. Para peneliti mengatakan data mereka tidak dapat menunjukkan tingkat risiko yang tinggi berdasarkan wilayah geografis tempat seseorang tinggal, namun hasil studi menunjukkan bahwa hal ini dapat menjadi area penting untuk penelitian di masa depan.
Salah satu keterbatasan penelitian ini, menurut para penulis, adalah sebagian besar wanita dalam analisis mereka berusia lebih tua dan pascamenopause.
Sekitar 240.000 wanita dan 2.100 pria didiagnosis menderita kanker payudara setiap tahunnya di AS, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC). (BS)