Berandasehat.id – Kanker yang telah menyebar atau memasuki stadium lanjut umumnya membutuhkan pengobatan terobosan. Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk memeriksa pengobatan kanker tahap lanjut ini. Studi meta-analisis Northwestern Medicine yang telah dipublikasikan di JAMA Oncology menemukan bahwa kombinasi pengobatan imunoterapi nivolumab plus ipilimumab ternyata tidak menunjukkan  peningkatan kelangsungan hidup pada kanker stadium lanjut selain melanoma, bila dibandingkan dengan nivolumab saja.

Meta-analisis ini mengungkapkan bahwa pada kanker stadium lanjut selain melanoma, penambahan ipilimumab dengan nivolumab dosis standar tidak dikaitkan dengan peningkatan yang berarti secara klinis dalam kelangsungan hidup secara keseluruhan atau kelangsungan hidup bebas perkembangan penyakit, sementara secara substansial meningkatkan toksisitas tingkat tinggi.

“Ahli onkologi diharapkan akan mempertimbangkan data ini dengan hati-hati, bersama dengan konteks penyakit spesifiknya, sebelum meresepkan atau merekomendasikan penambahan ipilimumab ke nivolumab dosis standar pada kanker stadium lanjut non-melanoma,” kata Niraj Shenoy, MD, Ph.D., profesor asosiasi Kedokteran di Divisi Hematologi dan Onkologi dan Patologi dan penulis senior penelitian dilaporkan laman MedicalXpress.

Dalam analisis saat ini, para peneliti memeriksa data dari delapan uji klinis yang mencakup lebih dari 1.700 pasien dengan kanker stadium lanjut yang berbeda, termasuk kanker paru non-sel kecil, kanker paru sel kecil, kanker paru sel skuamosa, mesothelioma pleura, karsinoma urothelial, karsinoma esofagogastrik, sarkoma dan glioblastoma multiforme.

Secara keseluruhan, analisis mengungkapkan bahwa pengobatan dengan nivolumab ditambah ipilimumab tidak dikaitkan dengan peningkatan kelangsungan hidup secara keseluruhan atau bebas perkembangan penyakit dibandingkan dengan nivolumab saja. 

Pengobatan kombinasi juga dikaitkan dengan toksisitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan monoterapi.

Penulis menekankan, temuan ini menunjukkan bahwa nivolumab plus ipilimumab mungkin tidak diperlukan untuk pasien dengan kanker stadium lanjut selain melanoma, dan bahwa monoterapi/terapi tunggal nivolumab dapat memberikan hasil klinis serupa dengan penurunan toksisitas.

“Untuk kanker yang terapi kombinasi nivolumab dan ipilimumab telah disetujui tanpa dibandingkan dengan monoterapi nivolumab, uji coba non-inferioritas harus sangat dipertimbangkan,” kata Shenoy. “Meta-analisis ini berfungsi sebagai pengingat bagi komunitas penelitian onkologi serta badan pengawas untuk menahan diri dari asumsi superioritas kombinatorial di seluruh kanker berdasarkan data pada satu jenis kanker.” (BS)