Berandasehat.id – Jangan pernah meremehkan masalah ginjal sekecil apa pun. Pasalnya jika dibiarkan, kerusakan ginjal yang parah dapat menyebabkan cedera nekrotik, yaitu kematian sel-sel di ginjal.
Sebuah studi baru dari Universitas Aarhus kini menemukan bahwa kerusakan sel menyebar selama beberapa hari setelah cedera, mempengaruhi area ginjal yang lebih luas. Asisten Profesor di Departemen Biomedis, Ina Maria Schiessl – merupakan salah satu peneliti di balik penelitian tersebut menjelaskan studi terbaru menegaskan bahwa cedera ginjal akut, setelah gangguan sementara pasokan darah ke organ, menyebabkan cedera nekrotik yang signifikan pada ginjal.
“Dengan berulang kali melakukan pencitraan pada area ginjal yang sama selama beberapa minggu pada tikus hidup, kami kini menunjukkan bahwa ada penyebaran cedera yang signifikan ke area ginjal yang sebelumnya tidak cedera, sehingga menyebabkan kerusakan struktural di daerah-daerah itu,” imbuhnya.
Dan temuan ini penting bagi cara dokter dalam merawat pasien. “Dokumen data kami menyatakan penyebaran cedera awal selama beberapa hari pertama setelah cedera ginjal akut. Hal ini menunjukkan adanya rentang waktu yang sebelumnya tidak diketahui untuk tindakan intervensi guna membatasi cedera lebih lanjut dan perkembangan penyakit pada ginjal,” beber Maria Schiessl mengulas studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications.

Picu Kerusakan Ginjal Permanen
Cedera ginjal akut merupakan faktor risiko penyakit ginjal kronis. Faktanya, pasien dengan cedera ginjal akut memiliki risiko 8 kali lebih tinggi terkena penyakit ginjal kronis di kemudian hari, meskipun pada awalnya mereka mengalami pemulihan fungsional penuh.
Penyakit ginjal kronis mempengaruhi lebih dari 10% populasi dunia dan menyebabkan beban yang signifikan pada masing-masing pasien dan sistem layanan kesehatan. Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ginjal kronis dan lama kelamaan penyakit ini dapat berkembang menjadi gagal ginjal stadium akhir, sehingga pasien hanya mempunyai dua pilihan: dialisis dan transplantasi ginjal.
Para peneliti belum sepenuhnya memahami transisi dari cedera ginjal akut ke penyakit ginjal kronis, dan akibatnya, tidak ada tindakan intervensi yang dapat menghentikan perkembangan penyakit ginjal kronis.
Maria Schiessl berharap penelitian ini dapat membawa para peneliti selangkah lebih dekat untuk memahami bagaimana ginjal kita terpengaruh ketika mengalami cedera akut dan apa perannya dalam perkembangan penyakit kronis.
Dia berharap temuan ini akan menghasilkan penelitian baru yang lebih mengeksplorasi efek jangka panjang dari cedera akut pada ginjal, demikian laporan MedicalXpress. (BS)