Berandasehat.id – Pertambahan berat badan dan perubahan distribusi lemak tubuh memiliki banyak dampak negatif terhadap kesehatan. Hal ini sangat berdampak buruk pada jantung dan persendian dan terbukti memperburuk gejala menopause.

Salah satu masalah pada masa transisi berhenti haid/menopause adalah kenaikan berat badan yang tidak diinginkan. Selain menurunkan rasa percaya diri, kenaikan berat badan ini juga dikaitkan dengan perkembangan penyakit jantung, kanker, dan penurunan kognisi dan kesehatan mental. 

Pertambahan berat badan pada wanita paruh baya disebabkan oleh perubahan terkait penuaan, menopause, dan gaya hidup. Seiring bertambahnya usia, wanita cenderung mengeluarkan lebih sedikit energi karena berkurangnya aktivitas fisik dan penurunan massa otot. 

Dampak gandanya adalah perubahan hormon yang ditandai dengan penurunan kadar estrogen yang merupakan bagian dari transisi menopause mempengaruhi distribusi lemak tubuh, berkontribusi terhadap peningkatan adipositas sentral, dan semakin memperburuk hilangnya massa otot.

Itulah sebabnya kiat-kiat untuk mengelola berat badan selama usia paruh baya diberikan sebagai bagian dari presentasi pada Pertemuan Tahunan The Menopause Society 2023 di Philadelphia pada 27-30 September.

Meskipun kenaikan berat badan biasa terjadi pada masa menopause, hal ini tidak bisa dihindari. Maria Daniela Hurtado dari Mayo Clinic mempresentasikan “The Skinny on Weight Management in Midlife” pada pertemuan The Menopause Society. 

Sebagai bagian dari presentasinya, Dr. Hurtado membahas pentingnya konseling dini dan panduan antisipatif mengenai pentingnya perubahan pola makan dan aktivitas fisik untuk mengurangi penambahan berat badan di usia paruh baya.

“Intervensi gaya hidup yang komprehensif tetap menjadi tulang punggung rencana pengobatan apa pun untuk mencegah kenaikan atau penurunan berat badan dan harus mencakup terapi nutrisi medis, olahraga, dan intervensi perilaku,” kata Dr. Hurtado.

Menurut Dr. Hurtado, ada pertimbangan khusus terkait kandungan makronutrien/gizi makro dan jenis olahraga untuk wanita paruh baya. Dia memperingatkan bahwa, meskipun efektif, penurunan berat badan yang disebabkan oleh modifikasi gaya hidup sering kali diikuti dengan penambahan berat badan karena perubahan kompensasi dalam nafsu makan dan pengeluaran energi. 

Itulah sebabnya terjadi peningkatan penggunaan obat anti-obesitas dan/atau intervensi bedah bersamaan dengan perubahan gaya hidup.

“Ini adalah presentasi yang penting karena akan mengulas masalah umum yang diangkat oleh banyak wanita di usia paruh baya,” kata Dr. Stephanie Faubion, direktur medis untuk The Menopause Society. 

“Para profesional di bidang kesehatan dapat memperoleh manfaat dengan memahami berbagai pendekatan pengelolaan berat badan sehingga mereka dapat berbagi temuan terbaru dengan pasien mereka,” tandasnya. (BS)