Berandasehat.id – Anak laki-laki yang memiliki tekanan darah tinggi pada usia 18 tahun berisiko mengalami gagal jantung, serangan jantung, stroke, dan kematian saat dewasa. Dan risikonya dimulai ketika tekanan darah melewati 120/80 mm Hg. Dengan kata lain, remaja pria yang memiliki hipertensi kemungkinan besar akan mengalami masalah jantung serius di masa dewasa.
“Mudah-mudahan hasil penelitian ini dapat mendorong para praktisi untuk mengukur tekanan darah pada remaja lebih sering,” kata ketua peneliti Dr. Helene Rietz dari departemen kesehatan masyarakat dan kedokteran klinis di Universitas Umeå di Swedia.
Rietz mengatakan dokter mungkin tidak terlalu serius menangani tekanan darah tinggi pada pasien remaja. “Seberapa sering tekanan darah diukur pada remaja berbeda-beda di setiap negara, tempat praktik, dan masing-masing dokter, dan rekomendasinya tidak jelas,” kata Rietz dilaporkan laman Healthday.
Dia mengakui, bagaimana cara mengobati tekanan darah tinggi pada remaja juga merupakan pertanyaan sulit, terutama apakah anak-anak harus mengonsumsi obat penurun tekanan darah yang sama seperti orang dewasa.
Epidemi obesitas mungkin menjadi salah satu penyebab tekanan darah tinggi pada remaja. Faktor gaya hidup memainkan peran utama dalam perkembangannya sepanjang umur. Faktor-faktor ini saling terkait erat dan sulit untuk diuraikan. “Pola makan yang tidak sehat dan rendahnya aktivitas fisik, misalnya, merupakan penyebab utama obesitas namun juga berkontribusi langsung terhadap perkembangan tekanan darah tinggi,” beber Rietz.

“Namun, faktor lain seperti peningkatan aktivasi sistem saraf simpatis juga diduga, sehingga masuk akal untuk mengatakan bahwa mekanisme hipertensi pada usia muda belum sepenuhnya dipahami,” imbuhnya.
Untuk penelitian ini, Rietz dan rekan-rekannya mengumpulkan data hampir 1,4 juta orang yang berada di militer Swedia antara tahun 1969 dan 1997. Usia rata-rata mereka 18 tahun.
Dari responden laki-laki, 29% memiliki tekanan darah di atas normal (120-129/80) dan 54% memiliki tekanan darah tinggi (130/80 atau lebih tinggi). Asosiasi Jantung Amerika mendefinisikan tekanan darah normal adalah kurang dari 120/80.
Selama 50 tahun masa tindak lanjut, 1 dari 10 pria yang memiliki tekanan darah tinggi saat remaja mengalami insiden kardiovaskular yang parah sebelum pensiun, seperti serangan jantung, stroke, atau gagal jantung. Mereka yang tekanan darahnya di bawah 120/80 tidak.
Untuk membantu remaja yang memiliki tekanan darah tinggi, diperlukan berbagai langkah. “Tindakan harus mencakup intervensi di berbagai tingkat seperti pembuatan kebijakan oleh politisi, pendidikan orang tua serta peningkatan aktivitas fisik di sekolah dan sebagainya,” ujar Rietz. “Menerapkan gaya hidup sehat harus mudah, terjangkau, dan dapat diakses oleh semua orang.”
Gregg Fonarow, direktur Pusat Kardiomiopati Ahmanson-UCLA di Los Angeles meninjau temuan ini. “Tekanan darah tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung, stroke, gagal jantung, penyakit ginjal kronis, dan kematian kardiovaskular dini,” ujarnya seraya menambahkan bahwa penelitian ini membantu menyoroti bahwa peningkatan risiko dapat diidentifikasi pada remaja.
“Hal ini dapat memfasilitasi intervensi gaya hidup sejak dini untuk membantu menurunkan risiko ini dan pada akhirnya mencegah penyakit kardiovaskular,” tandasnya.
Fonarow mencatat bahwa penelitian ini hanya melibatkan laki-laki, dan menambahkan bahwa penelitian yang melibatkan remaja perempuan juga diperlukan. “Menjaga tekanan darah yang sehat sepanjang hidup harus menjadi tujuan penting,” ujarnya.
Temuan tersebut dipublikasikan pada 26 September di jurnal Annals of Internal Medicine. (BS)