Berandasehat.id – Sejalan dengan perkembangan tren dan pola gaya hidup sehat, setiap orang memiliki kebutuhan nutrisi berbeda, tergantung profil masing-masing, seperti usia hingga aktivitas harian, sehingga memang kebutuhan asupan nutrisi tidak bisa disamaratakan.
Membahas soal nutrisi susu, dr. Christopher Andrian, M.Gizi, Sp.GK, Spesialis Gizi Klinik RS Siloam TB Simatupang, mengakui bahwa susu berbasis protein nabati maupun hewani sama-sama minuman sehat bernutrisi. “Susu plant-based merupakan pilihan alternatif bagi mereka yang tidak mampu menerima dan mengolah laktosa serta alergi protein tertentu. Namun umumnya susu dari bahan nabati masih memerlukan fortifikasi untuk meningkatkan nilai nutrisinya,” ujarnya di acara edukasi kampanye #StartFresh, PT Greenfields Dairy Indonesia (Greenfields Indonesia) di Jakarta, baru-baru ini.
Christopher menyarankan, bagi yang tidak memiliki kebutuhan khusus, bisa mengonsumsi susu protein hewani seperti susu cair pasteurisasi karena nutrisinya lebih lengkap, baik untuk usia anak atau dewasa. ”Gizi makro dan mikro yang terkandung juga tidak berubah bentuk atau mengalami reaksi kimiawi sehingga mudah diserap tubuh,” ujarnya.

Ilustrasi susu gandum (dok. ist)
Lebih lanjut dia menyampaikan, susu segar pasteurisasi berkualitas memiliki bioavailabilitas asam amino esensial yang tinggi, salah satu nutrisi penting yang tidak dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh. ”Susu cair pasteurisasi berkualitas juga mengandung laktosa, yang merupakan karbohidrat alami susu, sehingga idealnya tidak perlu tambahan glukosa atau sukrosa seperti pada susu nabati,” beber Christopher.
Dia mendorong masyarakat untuk jeli sebelum konsumsi susu jenis tertentu, misalnya susu nabati gandum (oat). “Sumber susu nabati seperti gandum justru mengandung karbohidrat tinggi dan protein yang lebih rendah sehingga tidak disarankan bagi mereka yang sebenarnya ingin menurunkan berat badan atau pun bagi penderita diabetes,” imbuh Christopher.
Menurutnya, setiap orang harus bijak dalam menentukan pilihan, bukan sekadar ikut-ikutan tren. “Pastikan pilihan kita tepat demi daya tahan tubuh yang lebih kuat dan tubuh dapat bekerja dengan maksimal,” sarannya.
Fresh milk pasteurisasi merupakan pilihan susu cair berbasis hewani yang bisa menjadi pilihan karena mengandung nutrisi bioactive atau senyawa alami yang bermanfaat bagi tubuh dan tidak ada pada jenis susu cair lainnya. Misalnya Immunoglobulin: bersifat antibodi dan antiperadangan untuk melawan patogen berbahaya; Lactoferrin: protein pengikat iron agar dapat diserap tubuh secara maksimal dan mencegah osteoporosis; Lactalbumin: asam amino menjaga saluran pencernaan, mengatur tidur dan depresi yang dapat mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan suasana hati dan potensi kanker.
Selain itu susu segar pasteurisasi juga mengandung Lactoperoxidase: melindungi membran mukosa yang melawan bakteri, jamur dan virus; serta Lactoglobulin: terkandung dalam whey protein, membantu menurunkan tekanan darah.
Kesempatan sama, Chief Marketing Officer Greenfields Indonesia Fiona Anjani Foebe mengatakan, sebanyak 71% konsumen Indonesia mengaku memilih minuman fungsional dibandingkan minuman biasa. Sayangnya, salah satu alasan utama pemilihan tersebut semata-mata hanya karena dianggap lebih sehat. “Artinya, seiring bertambahnya ragam dan jenis susu cair di pasaran, edukasi menjadi makin penting agar pilihan susu yang dikonsumsi masyarakat dapat mencukupi kebutuhan gizi mereka sehari-hari,” ujarnya.
Fiona berharap melalui edukasi masyarakat dapat mengoptimalkan nutrisi susu, khususnya susu fresh milk pasteurisasi, salah satu sumber protein hewani dengan nutrisi alami terbaik karena hanya melalui proses pemanasan singkat. (BS)