Berandasehat.id – Osteoporosis kerap disebut penyakit senyap, yang datang tanpa gejala namun menimbulkan ‘kerusakan’ pada penderitanya saat tulang sudah keropos, semisal patah tulang. Perempuan berpotensi lebih tinggi mengalami kondisi tulang yang rapuh akibat penurunan massa tulang dan perubahan struktur pada jaringan tulang, khususnya di usia lansia. Laki-laki di sisi lain, relatif ‘lebih aman’ dari osteoporosis karena memiliki kepadatan tulang yang lebih tinggi.
“Perempuan yang sudah mengalami menopause akan mengalami penurunan hormon estrogen, yang menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko osteoporosis,” terang dr. Yoshi Pratama Sp.OT – dokter spesialis ortopedi konsultan hip & knee (adult reconstruction, sports, trauma) RS Pondok Indah Bintaro Jaya dalam diskusi media di Jakarta, baru-baru ini.
Lebih lanjut Yoshi menerangkan, salah satu fungsi hormon estrogen adalah menjaga kondisi tulang dan menghambat proses kerapuhan. Saat produksi hormon ini menurun di masa menopause, peluang perempuan mengalami keropos tulang akan meningkat – sehingga memperbesar peluang patah tulang.
Tulang yang keropos alias rapuh itu bisa menurunkan kemampuan regenerasi tulang sehingga rentan mudah patah. Ketika sudah mengalami osteoporosis, struktur tulang perlahan mengalami penurunan dan menjadi longgar. Pada situasi ini, seseorang yang mengalami osteoporosis menjadi sangat rentan untuk mengalami patah tulang.

Ilustrasi sumber kalsium dari makanan (dok. ist)
Menurut Yoshi, pasien osteoporosis paling sering mengalami patah tulang di empat bagian yaitu panggul, pergelangan tangan, tulang punggung, dan bahu. “Panggul merupakan salah satu bagian tubuh yang paling rentan terdampak osteoporosis,” ujarnya.
Untuk mencegah osteoporosis di masa lansia, masyarakat diminta ‘menabung tulang’ sejak usia muda, salah satunya dengan makanan tinggi kalsium. Kekurangan asupan kalsium diketahui menjadi salah satu faktor penurunan kepadatan tulang.
Kebutuhan kalsium orang dewasa rata-rata 1.000 miligram per hari. Pada segelas susu misalnya, hanya mengandung sekira 200 gram kalsium. Untuk menambah asupan kalsium bisa diperoleh dari bahan pangan selain susu, misalnya sayuran hijau, daging merah atau suplemen tinggi kalsium. (BS)