Berandasehat.id – Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah menyetujui obat penurun berat badan Zepbound yang sangat dinanti-nantikan oleh Eli Lilly, pendatang terbaru di bidang obat obesitas yang diklaim efektif dan menguntungkan.
Obat itu diharapkan akan tersedia di Amerika Serikat dalam beberapa minggu mendatang, bergabung dengan Ozempic dan Wegovy dari Novo Nordisk yang lebih dulu menuai sukses. Obat obesitas Eli Lilly diperkirakan akan laris.
Analis JPMorgan memperkirakan penjualan tahunan obat GLP-1 akan mencapai US$140 miliar pada 2032, dengan pasar didominasi oleh Novo dan Lilly.
Diberikan melalui suntikan mingguan, Zepbound telah diindikasikan untuk pasien yang mengalami obesitas atau pasien kelebihan berat badan dengan setidaknya satu kondisi terkait berat badan, seperti tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, atau kolesterol tinggi.
“Obesitas dan kelebihan berat badan adalah kondisi serius yang dapat dikaitkan dengan beberapa penyebab utama kematian seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes,” kata John Sharetts dari FDA dalam sebuah pernyataan dikutip AFP.
“Mengingat meningkatnya angka obesitas dan kelebihan berat badan di Amerika Serikat, persetujuan ini menjawab kebutuhan medis yang belum terpenuhi,” lanjutnya.
Bahan aktif tirzepatide Zepbound sebelumnya disetujui dengan nama dagang Mounjaro, obat pengontrol diabetes yang juga dibuat oleh Eli Lilly.

Turun Berat Badan Hampir 22 Kg
Dalam uji klinis yang melibatkan lebih dari 2.500 orang dewasa, orang yang memakai Zepbound selain diet dan olahraga kehilangan rata-rata 48 pon (22 kilogram) ketika diberi dosis tertinggi yang diperbolehkan, dan 34 pon (setara 15 kg) pada dosis terendah, dibandingkan dengan tujuh pon pada plasebo. Pada awal percobaan, berat rata-rata peserta adalah 231 pon (setara 105 kg).
Sekitar 70 persen orang dewasa Amerika mengalami obesitas atau kelebihan berat badan, dan kehilangan lima hingga sepuluh persen berat badan melalui pola makan dan olahraga telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular.
“Pilihan pengobatan baru memberikan harapan bagi banyak penderita obesitas yang berjuang melawan penyakit ini dan mencari pilihan yang lebih baik untuk pengelolaan berat badan,” kata Joe Nadglowski, Presiden dan CEO Obesity Action Coalition.
Zepbound hadir dengan harga yang mahal yaitu US$1.059,87 per bulan, yang mungkin membatasi jumlah orang yang dapat menerimanya karena perusahaan asuransi sering kali tidak menanggung biaya obat penurun berat badan. Medicare, asuransi yang disubsidi negara untuk lansia, dilarang menanggungnya.
Namun demikian, Eli Lilly mengatakan dalam rilisnya bahwa orang yang dilindungi asuransi hanya dapat membayar US$25 untuk resep 1 bulan atau 3 bulan.
Risiko Saluran Cerna
Meskipun popularitasnya semakin meningkat, obat penurun berat badan kelas baru yang dikenal sebagai agonis reseptor GLP-1 terbukti meningkatkan risiko masalah pencernaan tertentu yang parah, menurut sebuah penelitian besar yang diterbitkan bulan lalu di Journal of American Medical Association (JAMA). Ini termasuk ‘kelumpuhan’ lambung, pankreatitis, dan obstruksi (sumbatan) usus.
“Mengingat luasnya penggunaan obat-obatan ini, efek samping yang muncul meskipun jarang terjadi, harus dipertimbangkan oleh pasien yang berpikir untuk menggunakannya dalam menurunkan berat badan,” kata penulis utama Mohit Sodhi, seorang mahasiswa kedokteran di Universitas British Columbia di Kanada.
FDA mengatakan efek samping Zepbound yang diketahui termasuk mual, diare, muntah, sembelit, ketidaknyamanan dan nyeri perut, reaksi di tempat suntikan, kelelahan, reaksi alergi, bersendawa, rambut rontok, dan penyakit refluks gastroesofageal.
Telah ditemukan obat obesitas menyebabkan tumor sel C tiroid pada tikus, namun tidak diketahui apakah hal yang sama juga berlaku pada manusia. (BS)