Berandasehat.id – Epilepsi adalah kondisi neurologis umum yang menyebabkan kejang. Penyakit ini mempengaruhi puluhan juta orang di seluruh dunia. Penting untuk mengetahui apa itu epilepsi, bagaimana mengenali apa yang terjadi saat kejang, dan bagaimana memberikan pertolongan pertama ketika seseorang mengalami kejang.
Definisi Epilepsi
Epilepsi adalah kelainan otak kronis yang ditandai dengan kejang berulang. Kejang adalah lonjakan aktivitas listrik di otak secara tiba-tiba dan tidak terkendali, yang dapat menimbulkan berbagai gejala. Penyebab pasti epilepsi bisa bermacam-macam, namun sering kali disebabkan oleh cedera otak atau faktor genetik.
Tak jarang penderita epilepsi menjalani kehidupan yang aktif, sehingga orang sekitar mungkin tidak menyadari bahwa mereka menderita epilepsi kecuali mereka memberi tahu memiliki kondisi tersebut.
Selama kejang, aktivitas listrik normal otak menjadi terganggu. Neuron (sel otak) berkomunikasi dengan impuls listrik, tetapi selama kejang, impuls tersebut menjadi kacau. Beberapa orang menggambarkan kejang sebagai ‘badai listrik di otak’. Hal ini dapat menyebabkan berbagai gejala—mulai dari tatapan kosong hingga kejang—tergantung pada area otak yang terkena. Gejala-gejala tersebut dapat membuat seseorang berisiko mengalami cedera, demikian Mayoclinic.org.
Gejala kejang umum
Kejang epilepsi dapat bermanifestasi dalam berbagai cara, namun beberapa gejala umum mungkin termasuk yang berikut:
1. Gerakan menyentak: Kontraksi otot yang tidak disengaja menyebabkan menyentak atau kejang. Ini mungkin hanya pada satu sisi tubuh, tapi bisa juga pada kedua sisi.
2. Kehilangan kesadaran: Beberapa orang mungkin kehilangan kesadaran dan terjatuh saat kejang.
3. Mantra menatap: Seseorang mungkin tampak tidak responsif dan menatap ke angkasa.
4. Sensasi atau aura aneh: Beberapa orang mengalami bau, rasa, atau perasaan aneh sebelum kejang.

Pertolongan pertama epilepsi dan kejang
Pengenalan dan pertolongan pertama segera selama kejang sangat penting. Meskipun sebagian besar kejang berakhir dengan sendirinya setelah 1-2 menit, jenis tertentu dapat mengancam jiwa. Inilah yang perlu diketahui dan dilakukan saat epilepsi dan serangan kejang datang:
1. Tetap tenang dan yakinkan orang-orang di sekitar. Dampingi penderita hingga akhir kejang.
2. Lindungi kepala. Arahkan orang tersebut secara perlahan ke tanah jika dia belum berada di sana. Letakkan sesuatu yang lembut di bawah kepala orang yang mengalami epilepsi untuk mencegah cedera kepala.
3. Bersihkan area tersebut. Pastikan tidak ada bahaya di sekitar, seperti benda tajam, yang dapat membahayakan orang tersebut selama kejang. Lepaskan kacamata atau benda pada atau sekitar wajah.
4. Telungkupkan posisi badan. Hal ini membantu menurunkan risiko seseorang tersedak karena kelebihan air liur atau muntah yang mungkin terjadi selama kejang.
5. Hindari memasukkan apa pun ke dalam mulutnya. Bertentangan dengan kepercayaan umum, penting untuk membiarkan kejang berjalan dengan sendirinya.
Jika kejang berlangsung lebih dari lima menit, atau jika kejang lain terjadi segera setelahnya tanpa orang tersebut ‘sadar’, segera hubungi bantuan medis.
Beberapa orang memiliki ‘obat penyelamat’, biasanya berupa obat semprot hidung, yang dapat digunakan untuk menghentikan kejang. Jika tersedia, baca petunjuknya dan berikan obat jika kejang berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan.
Umumnya kejang berakhir dengan sendirinya. Namun, hubungi bantuan medis jika ada kekhawatiran akan cedera, kesulitan bernapas, tersedak, atau jika kejang terjadi di dalam air.
Mitos epilepsi dan kejang
Ada mitos umum bahwa seseorang mungkin menelan lidahnya saat kejang. Ini tidak akan terjadi. Jangan sekali-kali memasukkan apa pun ke dalam mulutnya, karena dapat menyebabkan luka gigitan atau tersedak.
Mencoba menahan seseorang selama kejang atau segera setelah kejang dapat mengakibatkan cedera pada orang tersebut. Sebaliknya, fokuslah pada keselamatan dengan melindungi kepala mereka dan membersihkan area tersebut.
Air tidak akan menghentikan kejang. Jangan menuangkan air ke wajah mereka. Tetaplah bersama orang tersebut dan berikan dukungan selama episode tersebut berakhir. (berbagai sumber/BS)