Berandasehat.id – Studi terbaru menemukan hasil yang meresahkan, yaitu penyandang diabetes memiliki peningkatan risiko sebesar 47% terkena kanker kolorektal (usus besar), dibandingkan dengan orang tanpa diabetes. Namun studi yang sama juga menunjukkan bahwa menjalani kolonoskopi secara dramatis mengurangi risiko.
Temuan yang dipublikasikan di JAMA Network Open, menunjukkan bahwa kolonoskopi sangat penting bagi penderita diabetes. Orang yang didiagnosis menderita diabetes dalam 5 tahun terakhir memiliki risiko kanker kolorektal terbesar, demikian temuan studi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa skrining harus menjadi bagian dari perawatan kesehatan seseorang setelah mereka didiagnosis menderita diabetes.
Para peneliti menganalisis data dari 54.597 orang yang menyumbangkan data kesehatan setidaknya selama 2 tahun sebagai bagian dari penelitian yang merekrut orang-orang dari 12 negara bagian tenggara antara tahun 2002 dan 2009. Orang-orang tersebut melaporkan sendiri status diabetesnya dan meskipun peneliti mencoba untuk hanya memasukkan orang-orang dengan penyakit diabetes tipe 2, ada kemungkinan beberapa orang dalam penelitian ini menderita diabetes tipe 1.
Usia rata-rata peserta penelitian adalah 51 tahun; 64% adalah perempuan; lebih dari separuhnya mempunyai pendapatan kurang dari US$15.000 per tahun; dan 66% di antaranya adalah orang Afrika-Amerika.
Studi menunjukkan, di antara orang-orang yang menderita diabetes dalam penelitian ini, risiko terkena kanker kolorektal tidak terlalu dipengaruhi oleh ras atau etnis, jenis kelamin, berat badan, atau tingkat pendapatan.

Meskipun ras tidak memprediksi apakah penderita diabetes akan terkena kanker kolorektal, temuan ini sangat penting karena sebagian besar orang dalam penelitian ini adalah orang Amerika keturunan Afrika. “Diabetes dan kanker kolorektal secara tidak proporsional mempengaruhi warga Afrika-Amerika,” kata para penulis dikutip WebMD.
Studi penelitian medis sering kali kesulitan dalam merekrut orang kulit berwarna, sehingga mengakibatkan kurangnya data untuk membantu memandu prioritas layanan kesehatan dan pengambilan keputusan.
Studi ini juga memberikan panduan penting bagi orang yang baru didiagnosis menderita diabetes. Orang yang terdiagnosis diabetes dalam 5 tahun terakhir mempunyai risiko lebih tinggi terkena kanker kolorektal, dibandingkan dengan orang yang terdiagnosis diabetes selama 5 hingga 10 tahun sebelumnya.
Para penulis menyimpulkan bahwa peningkatan rujukan untuk kolonoskopi di antara penderita diabetes, khususnya di antara mereka yang baru didiagnosis, dapat mengurangi dampak kanker kolorektal secara signifikan. Pedoman saat ini menyarankan kebanyakan orang harus memulai pemeriksaan kanker kolorektal pada usia 45 tahun, menurut panduan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). (BS)