Berandasehat.id – Stunting merupakan masalah kesehatan anak yang memiliki dampak jangka panjang yang pantang disepelekan. UNICEF menyebut, stunting disebabkan ibu kekurangan nutrisi saat kehamilan, anak kekurangan gizi dalam dua tahun pertama usianya, dan sanitasi yang buruk. Untuk itu, intervensi spesifik dapat dilakukan melalui dua cara utama yaitu intervensi ibu sebelum dan saat hamil, serta intervensi pada anak usia 6 bulan sampai 2 tahun. Dengan kata lain, untuk mewujudkan generasi emas, intervensi perlu dilakukan dari unit terkecil dalam masyarakat, yakni keluarga.
Pemerintah menargetkan angka stunting di Indonesia terus turun menjadi 14% di tahun 2024. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengumumkan angka prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di tahun 2022.
Mendukung komitmen pemerintah untuk memerangi stunting dan menandai pekan Hari Anak Internasional pada 23 November lalu, RS Pondok Indah Group mendukung inisiasi yang dilakukan perusahaan ritel global UNIQLO untuk menghadirkan pemeriksaan kesehatan kepada lebih dari 100 anak di SOS Children’s Village, organisasi sosial nirlaba yang memberikan pengasuhan alternatif bagi anak-anak yang telah kehilangan pengasuhan orang tua serta memberikan penguatan bagi keluarga rentan.

Menghadirkan dokter-dokter dengan latar belakang spesialisasi berbeda, RS Pondok Indah melakukan dua pemeriksaan yang menjadi prioritas, yaitu pemeriksaan tumbuh kembang melalui penilaian kurva pertumbuhan kelompok usia anak dari balita hingga remaja dan edukasi pencegahan stunting, juga pemeriksaan dan edukasi kesehatan gigi serta mulut sebagai langkah preventif dari beragam gangguan kesehatan lain.

Selain anak-anak, juga dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk para ibu dan tante asuh di SOS Children’s Village.
Salah satu tim dokter dari RSPI, dr. William Jayadi Iskandar, Sp. A – dokter spesialis anak RS Pondok Indah – Pondok Indah memberikan edukasi mengenai stunting dan pencegahannya. Sedangkan perawat RS Pondok Indah – Puri Indah mengukur tinggi dan badan anak-anak di SOS Children Village. Hasil dari pengukuran tersebut, kemudian dimasukkan ke kurva pertumbuhan oleh dr. William.
Selain itu, anak-anak di SOS Children’s Village juga menjalani pemeriksaan gigi dan mulut untuk memastikan mereka terhindar dari risiko gangguan mulut yang dapat berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan lain. (BS)