Berandasehat.id – Wabah pneumonia yang memiliki julukan ‘sindrom paru-paru putih’ pada anak-anak dilaporkan merebak di Amerika, tepatnya di Ohio, Massachusetts. Wabah ini juga ditengarai muncul di sejumlah negara di Eropa.
Dilansir dari laman WebMD, pneumonia paru putih bukanlah kondisi medis resmi. Sebaliknya, ini adalah tanda pneumonia yang tampak sebagai area putih pada rontgen paru, dan kemungkinan memerlukan pengujian lebih lanjut untuk mengetahui apakah peradangan paru itu disebabkan oleh virus, bakteri, atau karena paparan polusi atau bahan kimia.
Dua pakar kesehatan, Vandana Madhavan, MD, MPH, pakar penyakit menular pediatrik di Mass General for Children di Boston, dan William Schaffner, MD, pakar penyakit menular di Vanderbilt University di Nashville, untuk berbagi pendapat tentang pneumonia paru putih kepada WebMD.
Terkait wabah pneumonia paru putih, Madhavan mengatakan melihat lebih banyak infeksi pernapasan yang beredar di bulan Desember, khususnya di Amerika Utara dan Belahan Bumi Utara. Apakah ini lonjakan musiman yang alami? “Sulit untuk mengetahuinya, namun saat ini kami tidak melihat jumlah infeksi virus atau bakteri tertentu pada tingkat yang mengkhawatirkan,” ujarnya.
Schaffner menambahkan hal serupa juga terjadi di Denmark, Belanda, dan di Amerika Serikat. “Ini bukan kejutan. Variasi virus pernapasan dan bakteri mikoplasma yang beredar ini sangat umum terjadi. Beberapa di antaranya masuk jauh ke dalam dada dan menyebabkan pneumonia,” tuturnya.
Gejala Utama Pneumonia Paru Putih
Terkait gejala pneumonia paru putih, Schaffner menyampaikan Ada gejala yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, dan batuk, jika virus masuk ke saluran bronkial. Jika virus atau bakteri tersebut masuk ke dalam paru, maka dapat menyebabkan kesulitan bernapas, atau menyebabkan dahak yang dikeluarkan tiba-tiba tampak kehijauan atau berlumuran darah. “Jika hal-hal tersebut terjadi, mengalami kesulitan bernapas, demam tinggi, Anda mungkin terkena pneumonia. Silakan hubungi penyedia layanan kesehatan segera,” sarannya.

Madhavan menekankan untuk mewaspadai tanda-tanda dehidrasi. Anak-anak yang lebih kecil khususnya memiliki cadangan cairan yang lebih sedikit dan lebih cenderung mengalami dehidrasi lebih cepat. Orang tua dapat memasang pelembab udara di kamar tidur anak atau membiarkan mereka menghirup uap saat mandi. Pada anak yang lebih besar, madu dalam minuman hangat bisa membantu.
Kaitan dengan Penyakit Pernapasan Cina
Saat ditanyakan apakah penyakit pneumonia paru putih ada kaitannya dengan penyakit serupa yang dilaporkan di Cina, Schaffner mengatakan ada banyak berita tentang pneumonia paru putih. Hal ini dimulai dengan adanya laporan di Tiongkok Utara bahwa mereka mengalami peningkatan kasus pneumonia. Orang Tiongkok belajar sesuatu sejak COVID – karena semua orang takut dan pernah memgalaminya. Para pejabat Cina bertemu dengan para ahli di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan kesehatan masyarakat Tiongkok mengatakan tidak ada virus baru. “Ini tidak seperti COVID. Sebaliknya, yang terjadi adalah peningkatan awal infeksi saluran pernapasan musiman, termasuk pneumonia, yang disebabkan oleh berbagai virus pernapasan musim dingin,” ujar Schaffner.
Ada sejumlah langkah yang dapat diambil orang tua untuk melindungi anak-anak dan mencegah penyebaran penyakit ini lebih lanjut. Madhavan menyarankan untuk mencuci tangan, saat anak sakot sebaiknya tidak keluar rumah. Kenakan masker di tempat umum yang ramai juga bisa membantu. Pastikan untuk mendapatkan informasi terbaru tentang vaksin influenza, COVID, dan virus pernapasan (RSV). (BS)