Berandasehat.id – Penyakit jantung menjadi salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Penyakit jantung dapat diderita oleh berbagai kalangan usia, bahkan dari usia muda hingga tua.
Medico Marketing Genme PT Kalbe Farma Tbk, dr. Rebeka Hotmauli, mengatakan bahwa penyakit jantung dibedakan dari jenisnya. “Penyakit jantung dan serangan jantung memiliki perbedaan. Serangan adalah penyempitan pembuluh darah yang sifatnya mendadak, jadi ketika beraktivitas lalu tiba-tiba nyeri dada yang sifatnya serangan. Kalau serangan jantung sudah pasti sakit jantung, tetapi sakit jantung belum tentu serangan jantung,” ujar dr. Rebeka dalam lve Instagram @ptkalbefarmatbk.
Rebeka menjelaskan, terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung dengan menjaga pola hidup sehat. Pertama, memberikan tubuh kita waktu istirahat. Kedua, melakukan diet gizi seimbang dengan mengonsumsi makanan sesuai kebutuhannya masing-masing. Ketiga, berolahraga sesuai dengan umurnya. Risiko gangguan kesehatan jantung dari faktor genetik atau keturunan pun perlu diperhatikan.
Dia menambahkan, kita perlu melihat apakah orang tua ada penyakit jantung. “Ini warning sekali secara keturunan kita. Apalagi lebih dari satu orang, ada ayah kita, paman kita, tante kita dari satu garis semua kena, berarti kita punya risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung,” beber Rebeka.
Menurut Journal of the American Heart Association tahun 2021, orang dengan genetik yang sudah diketahui akan risiko tertentu ditambah pola hidup yang tidak baik, bisa langsung meningkatkan risiko sampai 5 kali lipat untuk seseorang terkena penyakit.
Rebeka menyampaikan, pemeriksaan risiko genetik atau keturunan dapat dilakukan dengan tes nutrigenomik, yakni ilmu yang mempelajari interaksi antara genetika individu dengan nutrisi dan dampaknya terhadap kesehatan.
Tes nutrigenomik merupakan salah satu produk GENME by Kalbe, yang dikerjakan oleh PT Kalbe Farma Tbk melalui anak usaha, PT Innolab Sains Internasional.

“Nutrigenomik yang kami lakukan berdasarkan penelitian. Jadi memang setiap orang itu punya kondisi genetik yang berbeda atau unik, maka kami mengambil saliva atau sampel ludah karena ada materi genetiknya. Kemudian, akan diuji di laboratorium kami yang sudah terstandar dan sudah memiliki izin dari Kementrian Kesehatan. Nantinya akan terlihat profil risiko secara genetik,” terang Sales & Marketing Manager GENME PT Innolab Sains Internasional, Ribkah Napitupulu.
Terkait risiko penyakit jantung, kata Ribkah, lewat nutrigenomik akan terlihat hasil risiko nya apabila melakukan tes NutriGEN-ME Life. Selain untuk mengetahui risiko penyakit, bisa juga untuk mengetahui rekomendasi gaya hidup yang mencakup mencakup diet, olahraga, dan intoleransi makanan berdasarkan genetik masing-masing individu.
Ribkah menambahkan, melalui satu kali tes NutriGEN-ME Life dapat dilakukan pemeriksaan 70 gen dan 55 parameter dalam 12 panel. Di samping itu, tes yang disediakan oleh GENME by Kalbe juga sudah mencakup konsultasi bersama dokter yang ahli di bidangnya masing-masing. Tidak hanya untuk risiko penyakit jantung saja, NutriGEN-ME Life juga dapat dilakukan untuk risiko hipertensi, osteoporosis, dan yang lainnya,” urainya.
Tidak hanya NutriGEN-ME Life saja, GENME by Kalbe juga memiliki rangkaian pemeriksaan genetik lainnya. Di antaranya, PrimeGEN-ME untuk menilai risiko penuaan dan penyakit degeneratif, KiddyGEN-ME untuk menilai bakat dan risiko tumbuh kembang anak, dan SkinGEN-ME yang berfokus pada kesehatan kulit.
Selain untuk mengetahui risiko penyakit, pemeriksaan genetik juga dilakukan agar masing-masing individu dapat menjaga diri lebih baik dan memiliki kualitas hidup yang baik.
Rebeka menekankan, kiat-kiat yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit jantung adalah pencegahan. Selain menjaga pola hidup sehat, mengatur gizi seimbang dan olahraga juga perlu dilakukan. Seluruhnya dapat dilakukan dengan memberikan tantangan kesehatan yang esuai dengan kondisi setiap orang. (BS)