Berandasehat.id – Bukan hanya di Indonesia, Covid-19 juga tengah menanjak di negara lain menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sebuah subvarian dari virus COVID-19 sedang berkembang di Amerika Serikat dan sudah dominan di wilayah Timur Laut. Di wilayah tersebut, subvarian JN.1 menyebabkan sekitar sepertiga kasus baru, kata Badan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (CDC), dan menyebabkan sekitar 20% kasus di seluruh negeri.
Sejauh ini, varian itu merupakan jenis virus yang tumbuh paling cepat. Prevalensi JN.1 meningkat dua kali lipat antara akhir November dan pertengahan Desember, dibantu oleh perjalanan liburan dan kekebalan yang lebih rendah, kata CDC.
“Jika saya melihat kurva pertumbuhannya, pertumbuhannya meningkat cukup tajam, dan tampaknya waktunya bertepatan dengan libur Thanksgiving,” Shishi Luo dari Helix, sebuah perusahaan pengurutan genom, mengatakan kepada CNN.
Banyak orang Amerika tidak mendapatkan suntikan booster pada musim gugur ini atau tahun lalu. Pada 9 Desember, sekitar 18% orang dewasa telah menerima versi terbaru, CDC melaporkan. Angka tersebut serupa dengan angka tahun lalu.
Dalam empat minggu terakhir, rawat inap akibat COVID-19 meningkat 51%, kata CDC.
“CDC telah meminta para dokter untuk bekerja lebih keras agar pasien mereka mendapatkan vaksinasi, dengan menekankan bahwa belum terlambat untuk mendapatkan manfaat dari vaksinasi tersebut,” lapor CNN.
Jaringan tersebut melaporkan bahwa JN.1 adalah turunan dari BA.2.86, atau Pirola, yang mendapat perhatian selama musim panas. Varian yang lebih baru ini berjarak dua generasi dari BA.2.86 dan hanya memiliki satu perubahan pada protein lonjakannya dibandingkan dengan pendahulunya, namun tampaknya hal tersebut sudah cukup untuk membuatnya menjadi virus yang lebih bugar dan cepat.

Di seluruh dunia, beberapa peneliti mengatakan antibodi kurang mampu menetralkan JN.1 sehingga menyebabkan gelombang infeksi baru. Beberapa negara Eropa telah mengalami ‘pertumbuhan eksponensial untuk JN.1 dan peningkatan jumlah pasien rawat inap, CNN melaporkan. Hal yang sama juga berkembang di Australia, Asia dan Kanada. (BS)