Berandasehat.id – Total kematian tahunan akibat penyakit jamur di seluruh dunia telah meningkat menjadi 3,75 juta, dua kali lipat dari perkiraan sebelumnya. Dalam makalah ‘Insiden global dan kematian penyakit jamur parah’ yang diterbitkan di The Lancet Infectious Diseases, David Denning, profesor penyakit menular di Universitas Manchester juga menghitung total tahunan sekitar 6,55 juta kasus akut menggunakan data lebih dari satu juta kasus di 80 negara.

Meskipun penyakit jamur mempunyai banyak penyebab, angka kematian yang diperbarui tetap saja membuat kematian akibat patogen tunggal lainnya menjadi jauh lebih kecil, membunuh enam kali lebih banyak orang dibandingkan malaria, dan hampir tiga kali lebih banyak dibandingkan tuberkulosis.

Pekerjaan ini merupakan hasil kolaborasi lebih dari 300 profesional di seluruh dunia yang berkontribusi terhadap perkiraan yang dipublikasikan untuk negara terkait dan masing-masing penyakit jamur.

Perkiraan sebelumnya tidak tepat, sebut Profesor Denning, karena banyak penyakit jamur memperburuk kelainan yang sudah ada, yang sering kali parah, seperti leukemia atau AIDS.

Penyebab langsung kematian

Namun menurut riset, dari kematian yang terkait dengan penyakit jamur, sekitar 68% – atau 2,55 juta jiwa kemungkinan besar disebabkan langsung oleh penyakit tersebut. Sekitar 1,2 juta kematian (32%) disebabkan oleh penyakit penyerta lainnya, salah satunya adalah penyakit jamur.

Sekitar sepertiga dari 3,23 juta kematian akibat penyakit paru obstruktif kronik (COPD) di seluruh dunia terkait dengan infeksi jamur Aspergillus, demikian temuan Profesor Denning.

Aspergillosis (dok. ist)

Meskipun tuberkulosis paru diklasifikasikan sebagai penyebab kematian 1,2 juta orang pada tahun 2019, sebanyak 340.000 (28%) di antaranya sebenarnya merupakan kematian akibat penyakit jamur, menurut perkiraannya. Dari perkiraan 311.594 kematian akibat leukemia secara global pada tahun 2020, 14.000 (4,5%) disebabkan oleh aspergillosis, dan beberapa lainnya disebabkan oleh infeksi jamur lain yang mereka temukan.

Kematian tahunan akibat kanker paru dan bronkus mencapai 1,8 juta, dengan perkiraan baru menunjukkan bahwa aspergillosis terlibat dalam 49.000 kematian (2,7%) di antaranya.

Candida, jenis lain dari infeksi jamur- merupakan masalah serius pada perawatan intensif, pasien bedah kompleks, diabetes, kanker dan gagal ginjal, serta bayi prematur. Para peneliti memperkirakan sekitar 1,57 juta orang menderita infeksi Candida dalam aliran darah atau kandidiasis invasif dengan 995.000 kematian (63,6%) setiap tahunnya.

“Pekerjaan ini adalah perkiraan kejadian penyakit jamur tahunan komprehensif pertama di dunia, namun masih banyak kesenjangan dan ketidakpastian,” Profesor Denning mengakui. “Perkiraan kami sebelumnya mengenai angka kematian tahunan adalah 1,5 hingga 2 juta, namun kini kami menemukan kemungkinan jumlah kematian akibat atau infeksi jamur adalah dua kali lipatnya, yaitu sekitar 3,75 juta.“

Perkiraan ini terinspirasi oleh perubahan besar dalam kesadaran penyakit jamur dan kemampuan diagnosis yang didorong oleh Global Action For Fungal Infections (GAFFI), bekerja sama dengan The University of Manchester, Fungal Infection Trust, program Fungal Kingdom: Threats and Opportunities dari CIFAR, dan program GAFFI.

“Pekerjaan ini juga tidak akan mungkin terjadi tanpa kolaborasi luar biasa dari lebih dari 300 profesional di seluruh dunia yang berkontribusi terhadap perkiraan yang dipublikasikan untuk negara mereka dan masing-masing penyakit jamur,” tandas Profesor Denning dikutip laman MedicalXpress. (BS)