Berandasehat.id – Memiliki kulit kencang, kenyal, glowing, bebas dari bekas jerawat dan terlihat awet muda adalah idaman semua orang. Namun, bagaimana jika tanda-tanda penuaan dini sudah mulai terlihat?
Kondisi kulit wajah dapat menurun seiring berjalannya usia dan setiap orang pasti mengalami proses penuaan atau aging. “Proses aging biasanya dimulai pada usia awal 20-an tahun. Namun, banyak faktor, seperti kebiasaan, lingkungan, dan gaya hidup yang dapat mempercepat dan memperburuk penuaan kulit,” ujar dr. Susie Rendra, Sp.D.V.E, FINSDV, Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika Skin Aesthetic Clinic RS Pondok Indah – Puri Indah.
Faktor ekstrinsik yang dapat mempercepat proses penuaan misalnya pajanan radikal bebas karena sinar matahari dan polusi, kebiasaan merokok, minum alkohol, konsumsi makanan dan minuman tinggi gula dan tinggi lemak, kurang minum, kurang berolahraga, sering begadang atau kurang waktu tidur, dan stres.
Gejala penuaan dini
Tanda-tanda penuaan yang umum muncul adalah kulit keriput, berkurangnya elastisitas kulit, muncul flek (bercak hitam), kulit kering dan kasar, kusam, dan tak bercahaya. “Penuaan ini paling mudah terlihat pada kulit wajah. Ketebalan pada kulit berkurang, sehingga kulit nampak lebih tipis, tetapi ketebalan kulit mati bertambah membuat kulit tampak kusam,” terang dr. Susie.
Namun demikian, proses penuaan dapat diperlambat prosesnya dengan melakukan perawatan anti-aging yang tepat. Sedangkan pada proses aging yang sudah telanjur terjadi, terdapat banyak treatment yang dapat dilakukan untuk mengembalikan keremajaan kulit.

Perawatan anti-aging
Tujuan perawatan anti-aging adalah untuk memperlambat, mencegah, atau membalikkan proses penuaan dan efek yang terkait. Dengan melakukan perawatan anti-aging, kesehatan kulit akan tetap terjaga, sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan mengoptimalkan penampilan.
“Perawatan anti-aging dapat dilakukan dengan memasukkan rutinitas perawatan kulit dengan bahan-bahan yang dikenal memiliki sifat anti-aging, misalnya asam hialuronat, retinol dan turunannya, vitamin C, peptida, alpha hidroxy acid, dan jangan lupakan tabir surya,” saran dr. Susie.
Selain dengan konsisten melakukan rutinitas perawatan kulit, perawatan anti-aging juga dapat dilakukan dengan berbagai terapi, baik yang bersifat suntik (botox, filler, DNA salmon) ataupun terapi menggunakan perangkat khusus yang dapat membantu meningkatkan produksi kolagen di kulit. Dalam hal ini kolagen berperan penting untuk menjaga elastisitas kulit dan kekenyalan kulit.
Collagen Stimulation Therapy
Terapi ini merupakan salah satu metode terkini untuk menjaga tampilan kulit awet muda dan menyamarkan tanda-tanda penuaan dini. “Collagen Stimulation Therapy adalah suatu tindakan yang menggabungkan teknologi microneedling dan fractional radiofrequency (RF) untuk peremajaan dan pengencangan kulit,” beber Dokter Susie
Dermatolog yang berpraktik di RS Pondok Indah Puri Indah menerangkan, terapi tersebut menstimulasi produksi kolagen di lapisan dermis kulit yang lebih dalam sehingga jaringan kulit wajah dan tubuh dapat tampil lebih muda. Kabar baik, terapi ini dapat dilakukan untuk semua jenis kulit.
Manfaat terapi tersebut di antaranya meremajakan kulit, mengencangkan, mencerahkan, mengecilkan pori-pori, dan mengurangi kerutan. Juga memperbaiki bekas luka, terutama mengurangi jaringan parut (bopeng) akibat jerawat. Dapat meminimalkan munculnya bekas jerawat dan jenis jaringan parut lainnya.
Terapi itu juga dapat mengurangi keringat ketiak yang berlebihan (hiperhidrosis), menyamarkan selulit dan stretch mark, serta memperbaiki tampilan kulit yang kendur pasca melahirkan, termasuk double chin, dan kulit kendur.
Dokter Susie mengingatkan bahwa pasca terapi ada risiko kulit wajah mengalami sedikit kemerahan selama beberapa hari. “Lakukan konsultasi dengan dokter spesialis dermatologi venereologi dan estetika agar dapat dievaluasi untuk mendapat hasil terbaik,” sarannya. (BS)