Berandasehat.id – Kasus batu ginjal telah meningkat, dan masalah ini sangat penting bagi penderita diabetes tipe 2 – yang memiliki risiko tinggi terkena batu ginjal – berpotensi menyebabkan rasa sakit yang parah dan menyebabkan penurunan fungsi ginjal.
Penderita diabetes tipe 2 yang diobati dengan golongan obat tertentu memiliki risiko lebih rendah terkena batu ginjal. Obat-obatan itu disebut inhibitor sodium-glucose cotransporter 2 (SGLT2), termasuk Bexagliflozin (Brenzavvy), Canagliflozin (Invokana), Dapagliflozin (Farxiga), dan Empagliflozin (Jardiance).
Penelitian telah dipublikasikan di jurnal JAMA, menunjukkan bahwa untuk pasien dengan diabetes tipe 2, profil risiko individu untuk mengembangkan nefrolitiasis (batu ginjal) dapat menjadi pertimbangan ketika memutuskan mana obat penurun glukosa yang harus digunakan oleh pasien.

Studi tersebut menemukan bahwa penghambat SGLT2 menunjukkan risiko batu ginjal 26% lebih rendah dibandingkan dengan pasien yang memakai obat golongan lain yang dikenal sebagai penghambat didpeptidyl peptidase-4 (DPP4). Secara keseluruhan pasien yang menggunakan obat SGLT2 memiliki risiko 31% lebih rendah.
Tidak ada perbedaan hasil berdasarkan jenis kelamin, ras, etnis, riwayat penyakit ginjal kronis, atau obesitas.
Sebagai catatan, orang dewasa di bawah usia 70 tahun mengalami penurunan risiko lebih besar dibandingkan mereka yang berusia di atas 70 tahun, meskipun para peneliti tidak yakin mengapa hal ini terjadi, demikian WebMD. (BS)