Berandasehat.id – Stunting masih menjadi salah satu masalah gizi prioritas karena mempengaruhi kesehatan anak secara menyeluruh hingga dewasa. Meski prevalensinya berkurang, Indonesia masih membutuhkan dukungan semua pihak agar mencapai target penurunan hingga 14% pada 2024.
Karenanya, selain pemberian ASI eksklusif, Kemenkes RI menggalakkan edukasi pentingnya penyajian MPASI yang adekuat dan menekankan pemberian protein hewani, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
1.000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) merupakan hari-hari krusial yang menjadi penentu kondisi kesehatan anak ke depannya sehingga harus mendapat perhatian lebih besar. Sebagai contoh, bayi usia 12-23 bulan membutuhkan sekitar 1.000 kalori per harinya.
“Ini baru kebutuhan gizi makro, belum zat gizi mikro lainnya seperti vitamin dan mineral. Dengan kata lain, selain makanan dengan gizi seimbang yang cukup jumlah dan kualitas, susu dibutuhkan untuk mengisi jumlah asupan nutrisi yang belum terpenuhi,” ujar dr. Radhian Amandito SpA, spesialis anak RS Pondok Indah di acara diskusi Cermat Penuhi Kebutuhan Nutrisi Anak yang dihelat Greenfields Dairy Indonesia di Jakarta, baru-baru ini.
Susu merupakan salah satu sumber protein hewani kaya gizi yang berperan penting selama masa emas pertumbuhan anak karena dapat bantu mencukupi kebutuhan kalori dan energi mereka yang cukup tinggi.

Pemberian susu pada anak juga direkomendasikan WHO dalam ‘Pedoman Baru Pemberian Makanan Pendamping ASI untuk Anak Usia 6-23 Bulan’ yang telah diperbarui. Secara khusus, WHO mengarahkan pemberian susu jenis fresh milk pasteurisasi untuk melengkapi menu hidangan anak usia 12 bulan ke atas.
Radhian sepakat bahwa susu, terutama fresh milk pasteurisasi yang berkualitas, lebih unggul dari susu jenis lainnya karena hanya melalui proses pasteurisasi yang tidak mengurangi atau mengubah kandungan nutrisi alami susu. Dengan demikian masih mengandung banyak zat gizi penting yang mudah dicerna untuk tumbuh kembang anak seperti asam amino dan berbagai nutrisi bioaktif.
Misalnya kalsium untuk pertumbuhan tulang, protein yang membantu meningkatkan berat badan, hingga immunoglobulin yang mengatur sistema imun dan lactoferrin yang berfungsi untuk menjaga kesehatan pencernaan.
Manfaat kebaikan fresh milk pasteurisasi sebenarnya dapat dinikmati anak sejak dini sebagai bahan masak tambahan ketika mengkreasikan menu MPASI, sebut Radhian. “Dengan kandungan lemak baiknya, susu dapat menjadi BB booster alami dan memberikan sensasi rasa gurih dalam masakan,” terangnya.
Menanggapi kebutuhan keluarga Indonesia untuk memenuhi nutrisi sehari-hari, khususnya dalam upaya pencegahan stunting, Greenfields secara serius menjalankan bisnis dengan terintegrasi guna memastikan kontrol penuh atas kualitas dan nutrisi produk maupun dampak yang mungkin dihasilkan selama proses produksi.
“Dengan berinvestasi membangun peternakan terbesar di Indonesia, Greenfields juga menerapkan best practice dairy farming management untuk menjamin baiknya kuantitas dan kualitas produk mulai dari peternakan, proses produksi hingga tiba di tangan konsumen,” ujar Fiona Anjani Foebe, Chief Marketing Officer Greenfields Indonesia.
Fiona menambahkan Greenfields memiliki berbagai pilihan fresh milk pasteurisasi dengan rasa yang nikmat, asli, dan murni. “Produk unggulan yang dapat diandalkan selama 1.000 HPK adalah fresh milk pasteurisasi full cream, rendah lemak maupun tanpa lemak dan fresh milk pasteurisasi Jersey – Greenfields adalah satu-satunya brand yang memproduksi susu sapi Jersey,” tuturnya.
Selain itu, fresh milk pasteurisasi Greenfields juga hadir dalam beragam variasi rasa sesuai pilihan yang berbeda-beda, seperti coklat dan stroberi.
Seluruh fresh milk pasteurisasi Greenfields dikemas dengan berbagai ukuran sehingga sangat cocok dinikmati di rumah, dihangatkan hingga maksimal 40-50°c, atau dibawa ketika berpergian dalam kondisi masih dingin – tahan pada suhu ruang selama 4 jam dalam kondisi tertutup. (BS)