Berandasehat.id – Menyimpan telur di meja dapur, alih-alih menaruhnya di lemari es – dan cara mengolahnya – berperan penting dalam menjaga vitamin D, yang dikenal membantu menjaga kesehatan tulang, gigi, dan otot, serta penting untuk kekebalan yang kuat. Namun, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa orang dengan kadar vitamin D yang rendah memiliki risiko lebih tinggi terkena gangguan afektif musiman (SAD), yang umum terjadi selama bulan-bulan musim dingin.

Para peneliti di Universitas Newcastle menganalisis telur yang diperkaya vitamin D dari merek terkenal Happy Egg Co. untuk menentukan bagaimana konsentrasi vitamin dipengaruhi oleh cara memasak dan menyimpannya.

Tim tersebut membandingkan telur yang disimpan di lemari es dengan telur yang disimpan di meja dapur dan lima cara memasak telur yang berbeda.

Tom Hill, Profesor Nutrisi di Universitas Newcastle, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan untuk mempertahankan lebih banyak vitamin D dalam telur, akan lebih baik untuk menyimpannya di luar lemari es pada suhu kamar, seperti di meja dapur. “Dan jika menyangkut metode memasak, orak-arik atau rebus adalah cara terbaik untuk mempertahankan sebagian besar vitaminnya,” saran dia dikutip laman MedicalXpress.

Penelitian tim itu sebelumnya telah menunjukkan keberhasilan dalam memperkaya telur dengan vitamin D melalui pola makan ayam, yang bisa menjadi sumber makanan berharga dalam membantu mengatasi masalah kekurangan vitamin D. “Jadi sekarang kita tahu, bukan hanya pola makan ayam yang dapat meningkatkan jumlah vitamin D dalam telur secara signifikan, tetapi cara memasaknya juga mempengaruhi seberapa banyak kita akan mengonsumsinya,” tutur Prof Hill.

Metode memasak terbaik untuk mengawetkan vitamin D

Dalam penelitian terbaru ini, setelah telur disimpan dan dimasak dengan metode yang diuji, sejumlah telur dikeringkan beku dan dianalisis vitamin D3 dan 25-Hydroxyvitamin D3.

Para ilmuwan menggunakan retensi sebenarnya untuk mengukur proporsi sisa vitamin D dalam makanan yang dimasak dibandingkan dengan vitamin D yang awalnya ada dalam berat tertentu makanan sebelum dimasak. Mereka menemukannya berkisar antara 78% hingga 109%. Pendekatan ini memungkinkan persentase penurunan berat badan yang berbeda yang terjadi setelah memasak karena kehilangan air, misalnya.

Setelah disimpan pada suhu ruangan, seperti di atas meja dapur, metode memasak telur terbaik untuk menjaga vitamin D hingga tingkat keberhasilan yang paling rendah adalah: Telur orak-arik (109%), microwave (109%), rebus (93%), telur goreng (78%)

Jika dibandingkan dengan telur yang diperkaya dengan telur normal (yang tidak diperkaya), vitamin D ditemukan 22% hingga 132% lebih tinggi, bergantung pada metode memasak yang diterapkan, demikian menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Foods. (BS)