Berandasehat.id – Mastektomi (operasi pengangkatan payudara) pengurang risiko (RRM) pada wanita dengan varian genetik BRCA1 atau BRCA2, secara signifikan mengurangi risiko didiagnosis kanker payudara dan menurunkan kemungkinan kematian.

Hal itu disimpulkan studi yang dipimpin oleh Profesor Kelly Metcalfe dari Fakultas Keperawatan Lawrence Bloomberg, dan para peneliti di Unit Penelitian Kanker Payudara Keluarga di Rumah Sakit Women’s College.

Penelitian yang dipublikasikan di British Journal of Cancer meneliti bagaimana RRM mempengaruhi tingkat kematian wanita dengan varian patogen tetapi tidak memiliki diagnosis kanker. Hingga saat ini, hanya ada satu penelitian lain yang diterbitkan oleh para peneliti di Belanda yang meneliti dampak RRM terhadap angka kematian dan mengukur manfaat terkait bagi perempuan.

“Keputusan untuk melakukan mastektomi yang mengurangi risiko sering kali sulit dilakukan oleh seorang wanita, dan semakin banyak bukti yang dapat kami berikan saat mereka mengambil keputusan tersebut, semakin banyak pula informasi mengenai rencana perawatan,” kata Metcalfe, ilmuwan senior di Women’s College Research Institute.

Wanita yang mewarisi varian BRCA1 atau BRCA2 memiliki risiko 80 persen terkena kanker payudara sepanjang hidupnya. Penelitian menunjukkan bahwa RRM mengurangi risiko kanker payudara hingga 90 persen, dan di Kanada, 30 persen wanita dengan varian patogen memilih operasi ini. Metcalfe menyebut ini adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah kanker payudara pada wanita dengan profil risiko terkait.

Melalui uji coba pseudo-acak, Metcalfe, dan timnya, mengikuti lebih dari 1.600 peserta dari daftar wanita dengan varian BRCA 1/2 patogen dari sembilan negara berbeda selama enam tahun – setengah dari wanita tersebut memiliki risiko.

Pada akhir uji coba, terdapat 20 insiden kanker payudara dan dua kematian pada kelompok yang memilih RRM, dan 100 insiden kanker payudara dan tujuh kematian pada kelompok kontrol.

RRM diketahui mengurangi risiko kanker payudara sebesar 80 persen, dan kemungkinan kematian akibat kanker payudara 15 tahun setelah mastektomi kurang dari satu persen.

“Meskipun tidak ada perbedaan signifikan dalam kematian antara kedua kelompok dalam penelitian ini, kita tahu bahwa mastektomi secara signifikan mengurangi risiko terkena kanker payudara,” kata Metcalfe.

Metcalfe menekankan bahwa mengikuti para partisipan ini dalam jangka waktu yang lama akan menghasilkan lebih banyak bukti untuk menilai risiko kematian yang sebenarnya secara tepat dan menyoroti manfaat yang terkait dengan jenis operasi ini. (BS)