Berandasehat.id – Kita mungkin kerap dengar istilah metabolisme ketika mendiskusikan kesehatan, berat badan, dan nutrisi. Tapi apa maksudnya? Metabolisme adalah serangkaian proses yang mengontrol bagaimana tubuh menciptakan dan menggunakan energi.‌ Kebanyakan orang berpikir bahwa metabolisme adalah soal genetika, hal-hal yang diturunkan dari orang tua. Banyak yang percaya bahwa beberapa orang dilahirkan dengan metabolisme tinggi, dan mereka bisa makan apa pun yang mereka mau tanpa takut gemuk.

Apa pun yang kita lakukan, tubuh selalu bekerja dan menggunakan energi. Energi ini berasal dari makanan dan minuman yang kita konsumsi. Nah, metabolisme mengontrol berapa banyak energi yang digunakan tubuh.

Metabolisme dipecah menjadi dua proses: anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah penyimpanan energi, mendukung sel-sel baru, dan memelihara jaringan tubuh. Katabolisme adalah kebalikannya, memecah energi untuk bergerak, memanaskan, dan memberi energi pada tubuh.

Metabolisme dan Berat Badan

Mudah untuk menyalahkan masalah berat badan pada metabolisme. Namun menjaga berat badan adalah proses kompleks yang melibatkan genetika, hormon, pola makan, gaya hidup, tidur, aktivitas fisik, dan stres.

Kurangnya aktivitas ditambah dengan kebutuhan energi yang lebih rendah menyebabkan metabolisme menjadi lambat. Bila kita memberi tubuh terlalu banyak energi dalam bentuk kalori, energi tersebut tidak akan ke mana-mana dan disimpan sebagai lemak.

Metabolisme bekerja untuk menjaga berat badan. Berikut ini sejumlah yang mempengaruhi metabolisme dirangkum dari laman WebMD:

1. Gen

Berapa banyak energi yang dibutuhkan tubuh ditentukan oleh beberapa faktor genetik. Orang bertubuh besar memiliki lebih banyak massa otot dan biasanya membutuhkan lebih banyak kalori. Pria cenderung memiliki lebih sedikit lemak tubuh dan lebih banyak massa otot, sehingga membutuhkan lebih banyak kalori.

Mitos yang umum adalah bahwa usia menyebabkan metabolisme melambat. Tapi usia bukanlah masalahnya. Seiring bertambahnya usia, orang-orang mungkin tidak aktif secara fisik, massa otot mungkin berkurang, dan pola makan mungkin tidak berubah sesuai dengan kebutuhan tubuh. Semua hal ini menyebabkan metabolisme lebih lambat.

2. Diet

Tidak ada makanan ajaib, pola makan, atau pola makan yang sempurna untuk menjaga metabolisme. Namun kita masih bisa meningkatkan metabolisme melalui pola makan. Pola makan dengan karbohidrat yang baik, jumlah kalori yang sesuai, dan makanan yang konsisten akan memberikan energi yang dibutuhkan tubuh.

Salah satu diet populer untuk meningkatkan metabolisme adalah puasa intermiten. Hal ini melibatkan makan selama beberapa jam tertentu setiap hari (sering kali sekitar 8 jam) dan tidak makan selama sisa waktu tersebut. Saat tubuh membakar energi yang masuk, tubuh mulai menggunakan energi yang tersimpan dalam lemak. Hal ini memungkinkan tubuh membersihkan dan membuang bahan bakar tambahan yang ada di sekitarnya.

Puasa intermiten dapat bermanfaat untuk menurunkan berat badan, kesehatan jantung, diabetes, dan obesitas. Ada banyak rencana, jadi penting untuk memilih salah satu yang sesuai dengan kesehatan dan kebutuhan. Bicarakan dengan dokter/ahli gizi sebelum mencobanya.

3. Tidur

Tidur membantu mengatur glukosa atau gula darah. Kurang tidur menyebabkan tubuh mengalami masalah dengan kadar glukosa, sehingga menyebabkan kekurangan energi.

Tidur adalah waktu yang tepat bagi tubuh untuk membakar energi ekstra. Meningkatkan metabolisme melalui diet dan olahraga juga akan membantu tubuh membakar lebih banyak kalori saat istirahat.

4. Olahraga

Bagian penting dari teka-teki ini adalah olahraga. Menggerakan tubuh menggunakan energi paling banyak dan membakar kalori. Bergerak secara teratur, bahkan berjalan-jalan, meningkatkan metabolisme untuk membantu menggunakan energi berlebih, membakar lemak, dan meningkatkan kesehatan jantung.

Latihan penguatan otot juga penting untuk memastikan kita memiliki jumlah otot yang sehat. Latihan penguatan yang lebih intens akan membantu mengurangi tanda-tanda penyakit metabolisme yang umum. (BS)