Berandasehat.id – Obat buatan Pfizer, Paxlovid, dilaporkan dapat menurunkan risiko dirawat di rumah sakit karena COVID-19 hingga 84%. Obat ini telah disetujui untuk digunakan di Amerika Serikat bagi orang berusia di atas 12 tahun yang berisiko terkena infeksi COVID-19 parah.
Berdasarkan studi yang dipublikasikan di Journal of Antimicrobial Chemotherapy, tim peneliti memeriksa catatan kesehatan hampir 45.000 pasien rawat jalan yang dites positif COVID-19 dari Januari hingga Agustus 2022. Periode sampel ini adalah ketika galur Omicron dominan, dilaporkan WebMD.
Usia pasien rata-rata adalah 47 tahun, dengan 62% berkulit putih, 24% berkulit hitam, 6% Hispanik, dan 8% dengan etnis yang tidak diketahui. Mayoritas kecil, yaitu 51%, telah menerima dua atau lebih dosis vaksin sebelum masa penelitian. Dari kelompok studi, 201 orang dirawat di rumah sakit dalam waktu 28 hari setelah tes positif COVID-19.

Hampir 5.000 orang dalam kelompok studi menerima Paxlovid. Penggunaan Paxlovid adalah indikator terbaik untuk menghindari rawat inap, dengan tiga orang di antaranya dirawat di rumah sakit.
“Pasien yang diobati dengan Paxlovid dua kali lebih mungkin menerima setidaknya dua dosis vaksin COVID-19,” lapor CIDRAP dari Universitas Minnesota. “Mereka cenderung berusia 70 tahun atau lebih.”
Orang yang memakai Paxlovid kemungkinan besar berkulit putih dan tinggal di daerah berpenghasilan menengah atau atas.
“Risiko rawat inap akibat COVID-19 berkurang sebesar 84% di antara penerima [Paxlovid] di sistem layanan kesehatan yang besar dan beragam selama gelombang Omicron,” kata penelitian. “Hasil ini menunjukkan bahwa [Paxlovid] tetap sangat efektif dalam lingkungan yang jauh berbeda dari uji klinis awal.” (BS)