Berandasehat.id – Kombinasi paparan asap rokok dan sinar UV pada kulit dapat menyebabkan penuaan dini lebih cepat, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Université Laval dan Centre de recherche du CHU de Québec-Université Laval.

Riset telah menunjukkan dampak asap rokok dan sinar matahari secara terpisah. Karena manusia jarang terpapar pada satu faktor lingkungan saja, tim peneliti tertarik pada interaksi berbahaya antara asap rokok dan sinar UV.

Dipimpin oleh Roxane Pouliot, profesor di Fakultas Farmasi, dan Patrick J. Rochette, profesor di Fakultas Kedokteran, para ilmuwan menguji beberapa kombinasi dan tingkat paparan pengganti kulit. “Model kami direkonstruksi dari sel manusia tanpa menambahkan kolagen. Sejauh ini tampaknya model ini menjadi model yang paling relevan untuk jenis penelitian ini,” kata Roxane Pouliot dilaporkan MedicalXpress.

Dengan meniru kondisi paparan di kehidupan nyata, tim peneliti menemukan sinergi berbahaya pada tingkat struktural dan molekuler kulit.

Ilustrasi rokok (dok.ist)

“Dengan mempelajari lapisan kulit, kami melihat bahwa asap rokok dan sinar UV menyebabkan penurunan kolagen tipe 3 dan 4 yang lebih cepat, yang bertanggung jawab atas kekenyalan dan penampilan awet muda kulit, serta kendurnya dermis,” kata Profesor Pouliot.

Mahasiswa doktoral Alexe Grenier, penulis pertama studi tersebut, menambahkan bahwa kombinasi faktor tersebut meningkatkan jumlah metalloproteinase, enzim yang memecah kolagen jika berlebihan. Selain itu, terjadi penurunan prekursor kolagen, yang dapat menyebabkan berkurangnya produksi kolagen.

Untuk lebih memahami dampak asap rokok terhadap kulit, tim akan melanjutkan penelitian dengan menganalisis efek berbagai senyawa di dalamnya. “Kami dapat mengidentifikasi produk yang paling berbahaya bagi kulit dan, jika mungkin, menggunakan senyawa untuk mengatasi konsekuensinya. Hal ini sangat relevan bagi perokok muda,” kata Roxane Pouliot. “Kami juga dapat menguji krim atau produk kosmetik lainnya yang mampu melawan efek tersebut.”

Selain asap rokok, asap kayu dari kebakaran hutan, misalnya, juga dapat diuji. Laboratorium Patrick J. Rochette telah mengadaptasi teknik penangkapan asap rokok yang juga dapat menangkap asap kayu.

Studi telah dipublikasikan di Scientific Reports. (BS)