Berandasehat.id – Sebuah tim peneliti reproduksi yang berafiliasi dengan beberapa institusi di Perancis dan Amerika Serikat telah menemukan bahwa penentuan waktu siklus ovarium bulanan pada wanita kemungkinan besar disebabkan oleh ritme (irama) sirkadian.
Dalam makalah yang diterbitkan di jurnal Science Advances, kelompok tersebut menjelaskan penelitian mereka terhadap ribuan siklus ovarium seperti yang dilaporkan oleh ribuan wanita di Eropa dan Amerika Serikat.
Mekanisme penentuan waktu di balik siklus ovarium telah membingungkan para ilmuwan selama berabad-abad, meskipun salah satu teori terkuat adalah bahwa hal ini terkait dengan siklus bulan. Charles Darwin menyatakan bahwa keduanya terhubung kembali ketika manusia tinggal di dekat pantai, di mana pasang surut sangat mempengaruhi jadwal harian.
Dan tiga tahun yang lalu sebuah tim yang dipimpin oleh ahli kronobiologi Würzburg Charlotte Förster menemukan bukti bahwa siklus menstruasi wanita untuk sementara disinkronkan dengan siklus bulan.
Dalam upaya baru ini, tim peneliti hanya menemukan sedikit bukti adanya dampak bulan. Mereka berpendapat bahwa mekanisme yang paling mungkin mengendalikan siklus ovarium adalah ritme sirkadian.

Ritme sirkadian didefinisikan sebagai perubahan fisik, mental, dan perilaku yang dialami organisme, seperti manusia, selama siklus 24 jam. Salah satu perilaku paling terkenal yang dipengaruhi oleh ritme sirkadian adalah tidur—orang cenderung merasa mengantuk pada waktu yang sama setiap malam.
Namun, ritme sirkadian juga diketahui dapat dipengaruhi oleh siklus bulan—orang diketahui tidur lebih larut dan kurang tidur, misalnya, pada malam sebelum bulan purnama.
Untuk mempelajari lebih lanjut mekanisme pengontrolan siklus ovarium, tim peneliti memperoleh catatan medis lebih dari 3.000 wanita yang tinggal di Eropa dan Amerika Utara, yang berisi data terkait 27.000 siklus ovarium. Tim melacak hari pertama setiap siklus untuk semua wanita yang diteliti. Dengan melakukan hal tersebut, mereka menemukan sedikit korelasi antara waktu mulai siklus dan siklus bulan.
Namun para peneliti menemukan hal lain. Banyak contoh dari apa yang mereka gambarkan sebagai lompatan fase—dimana ada sesuatu yang mengganggu waktu siklus pada wanita tertentu, dan tubuh merespons dengan mengubah ritme jam selama beberapa bulan untuk mengembalikan siklus ke normal aslinya.
Mereka membandingkannya dengan bagaimana ritme sirkadian bereaksi terhadap orang yang mengalami jet lag. Hal ini, menurut mereka, menunjukkan bahwa ritme sirkadian kemungkinan besar merupakan mekanisme yang mengontrol siklus ovarium, demikian laporan Science x Network. (BS)