Berandasehat.id – Saat mengalami gagal jantung, organ penting ini mungkin tidak cukup kuat untuk memompa darah sebanyak yang dibutuhkan tubuh. Dalam bekerja, saat mencoba memindahkan lebih banyak darah, jantung menjadi lebih besar, juga memompa lebih cepat.
Saat jantung bekerja lebih keras, organ vital itu mungkin menjadi lebih lemah. Akibatnya, tubuh mendapat lebih sedikit oksigen, dan imbasnya kita merasakan gejala seperti sesak napas, pembengkakan di kaki, dan penumpukan cairan.
Tubuh berupaya mempertahankan darah yang harus disuplai ke jantung dan otak. Hal ini menyisakan lebih sedikit darah untuk organ seperti ginjal dan hati. Kekurangan darah dapat merusak organ-organ tersebut.
Sayangnya, gagal jantung tidak bisa sembuh, namun bisa diatasi dengan mengikuti rencana perawatan yang disarankan dokter. Obat-obatan, diet, olahraga, dan pembedahan hanyalah beberapa perawatan yang mungkin disarankan dokter untuk mencegah masalah ini.
Ada sejumlah hal yang dapat memicu gagal jantung. Berikut penyebab gagal jantung dirangkum dari laman WebMD:
Irama jantung tidak teratur
Pada jantung normal, bilik atas (disebut atrium) dan bilik bawah (ventrikel) saling menekan dan mengendur untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Ketika ritmenya tidak teratur, jantung tidak dapat memompa cukup darah ke tubuh.
Fibrilasi atrium (AFib) adalah salah satu jenis irama jantung abnormal yang dapat menyebabkan gagal jantung. Ini menyebabkan jantung bergetar dan berdetak kencang.
Detak jantung yang tidak teratur dapat menyebabkan darah menggumpal, sehingga dapat menyebabkan pembekuan. Gumpalan darah dapat berpindah ke otak. Jika hal ini menyumbat pembuluh darah di sana, maka bisa terkena stroke.
Masalah katup jantung
Jantung manusia memiliki empat katup yang membuka dan menutup untuk menjaga darah mengalir masuk dan keluar dari jantung. Ketika kerusakannya semakin parah dan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, maka ukurannya pun akan semakin besar. Perubahan ukuran dapat merusak katup.

Kerusakan/kegagalan ginjal
Ginjal bertugas menyaring limbah dan cairan ekstra dari darah. Sama seperti organ yang lain, ginjal memerlukan pasokan darah yang stabil agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Tanpa jumlah darah yang dibutuhkan, ginjal tidak akan mampu membuang cukup banyak limbah dari darah. Hal ini dapat menyebabkan gagal ginjal. Penyakit ini diobati dengan dialisis atau transplantasi ginjal.
Penyakit ginjal juga dapat memperburuk gagal jantung. Ginjal yang rusak tidak dapat mengeluarkan air dari darah sebanyak yang sehat. Akibatnya, tubuh akan mulai menahan cairan, sehingga meningkatkan tekanan darah. Tekanan darah tinggi/hipertensi membuat jantung bekerja lebih keras.
Anemia
Anemia terjadi akibat kurangnya sel darah merah yang memindahkan oksigen ke jaringan tubuh. Jika menderita anemia, tubuh mungkin tidak mendapatkan cukup oksigen. Ginjal membuat protein yang disebut eritropoietin (EPO), yang membantu tubuh membuat sel darah merah baru. Kerusakan ginjal akibat gagal jantung mencegah tubuh memproduksi EPO dalam jumlah yang cukup.
Kerusakan hati
Hati memecah racun sehingga tubuh dapat mengeluarkannya. Organ ini juga menyimpan empedu, cairan yang digunakan untuk mencerna makanan.
Gagal jantung dapat merampas darah yang dibutuhkan hati untuk berfungsi dengan baik. Penumpukan cairan yang menyertainya memberi tekanan ekstra pada vena portal, yang membawa darah ke hati. Hal ini dapat melukai organ hingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Masalah paru
Jantung yang rusak tidak dapat memompa darah dari paru ke tubuh secara efektif. Darah kembali naik, meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di dalam paru. Hal ini mendorong cairan ke dalam kantung udara. Saat cairan menumpuk, semakin sulit untuk bernapas – disebut edema paru.
Turun berat badan ekstrem
Gagal jantung dapat mempengaruhi metabolisme otot dan lemak. Pada tahap akhir, penderitanya mungkin kehilangan banyak berat badan dan massa otot. Akibatnya, otot bisa menjadi lebih kecil dan lemah.
Cegah komplikasi
Gagal jantung mungkin akan bertambah buruk seiring berjalannya waktu jika tidak ditangani dengan baik. Gagal jantung yang parah dapat mengancam nyawa.
Perawatan seperti penurunan berat badan, pola makan sehat, olahraga, dan obat-obatan dapat melindungi jantung. Ikuti saran dokter dan pertahankan rencana perawatan. Semakin baik merawat jantung, semakin kecil kemungkinan akan mengalami masalah lain. (BS)