Berandasehat.id – HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS, namun salah satu hal yang membuat penyakit ini sulit diobati adalah banyaknya varian virus tersebut. Ahli virologi Universitas Kobe, Kameoka Masanori mengatakan, keanekaragaman meningkat setiap hari dan jenis virus yang umum berbeda dari satu wilayah ke wilayah lain di seluruh dunia.
Varian HIV yang dominan di Indonesia dibawa dari Thailand melalui berbagai peristiwa. Sebuah penelitian di Universitas Kobe menelusuri dari mana penyakit ini berasal dan bagaimana penyakit itu menyebar, sehingga memberikan kemungkinan wawasan dalam pengembangan pengobatan terhadap penyakit ini.
Mengetahui varian virus mana yang lazim di suatu wilayah dan cara penyebarannya dari satu wilayah ke wilayah lain adalah hal yang relevan tidak hanya untuk melacak epidemi dengan lebih baik, namun juga untuk memastikan bahwa pengobatan diterapkan terhadap varian-varian yang paling mungkin terjadi di wilayah tertentu.
Di Indonesia, negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, hanya sepertiga dari penderita HIV yang memiliki akses terhadap obat anti-HIV, dan hanya sedikit yang diketahui mengenai jenis virus yang beredar.

“Indonesia diakui sebagai salah satu negara di mana pandemi HIV/AIDS masih terus berkembang. Kobe University telah mendirikan pusat penelitian bersama untuk penyakit menular di Institute of Tropical Diseases di Universitas Airlangga, Indonesia, dan oleh karena itu kami memutuskan untuk memecahkan kode genom virus dari sampel darah orang yang terinfeksi HIV-1 (dari dua jenis HIV utama, yang menyebabkan sebagian besar kasus AIDS di seluruh dunia) di seluruh negeri untuk memperjelas tren penularan virus,” jelas Kameoka dilaporkan MedicalXpress.
Temuan menunjukkan bahwa semua virus yang dianalisis berasal dari strain (galur) yang disebut CRF01_AE, yang pertama kali diidentifikasi di Thailand. Namun analisis rinci mereka menunjukkan bahwa dari sana, virus tersebut dibawa ke Indonesia setidaknya tiga kali berbeda, terkadang melalui negara berbeda seperti Vietnam dan Laos.
Meskipun substrain Thailand-lah yang menyebar ke sebagian besar Asia Tenggara dan juga belahan dunia lainnya, substrain Indonesia justru yang menyebar ke Iran.
Dalam makalah yang dipublikasikan di Scientific Reports, para peneliti menulis sebagai negara dengan tingkat infeksi HIV-1 yang tinggi di Asia Tenggara, Indonesia mungkin berkontribusi terhadap penyebaran HIV ke negara-negara Asia lainnya.
Dengan data mereka, tim peneliti Universitas Kobe dapat menelusuri garis waktu penyebaran strain CRF01_AE. Awalnya muncul di Afrika, kemungkinan besar dibawa ke Thailand sekitar tahun 1977, dan kemudian mulai menyebar ke Asia Tenggara.
Kemungkinan pertama kali masuk ke Indonesia sekitar tahun 1980, kemudian melalui Laos sekitar tahun 1983 dan melalui Vietnam sekitar tahun 1985. Baru kemudian, pada tahun 1985, tercatat pertama kali di Thailand.
Menurut WHO, virus ini telah menjadi jenis HIV yang dominan di Asia Tenggara sejak tahun 1990, dan telah menjadi jenis virus yang dominan di Asia Timur, termasuk Tiongkok dan Jepang, dalam dekade terakhir.
“Saya secara pribadi percaya bahwa penting untuk terus memantau dan mengumpulkan informasi mengenai genom virus di daerah endemis, karena virus yang menyebabkan penyakit menular dapat mengubah sifatnya karena variasi genetik. Informasi tersebut juga dapat berguna untuk pengendalian dan penanggulangan melawan penyakit menular dengan memperkirakan rute epidemi dan tren penularan,” tandas Kameoka. (BS)