Berandasehat.id – Di dunia yang mengutamakan kebersihan dan ramah lingkungan, gagasan untuk menggunakan kembali gelas minum setiap hari tanpa mencucinya mungkin terdengar menjijikkan. Namun berhentilah sejenak dan tanyakan pada diri sendiri, seberapa sering membersihkan botol air yang sering kita bawa ke mana-mana?
Menurut para ahli, cara yang ideal adalah dengan melakukan pencucian menyeluruh dengan sabun dan air setiap hari, idealnya setelah digunakan. Tidak melakukan hal ini bisa mengundang penyakit.
Lauren Garkow, seorang mahasiswa kedokteran yang tinggal di Los Angeles, menyadari bahwa botol air kotornya adalah penyebab masalah tenggorokannya. “Saya perhatikan sepertinya ada lapisan tipis di bagian dalam, jadi saya mengambil tisu untuk menggosoknya dan kemudian melihat jamurnya,” kata Garkow (24) dikutiip laman WebMD. “Saya memastikan untuk menggosok sampai ke bawah, dan seluruh bagiannya terkelupas. Di bagian bawah itu ada semacam lapisan film.”
Segera setelah dia membersihkan botol minuman, masalah tenggorokannya teratasi.
“Kesalahpahaman terbesar [tentang botol air yang dapat digunakan kembali] adalah bahwa botol tersebut sebenarnya lebih aman,” kata Marianne Sumego, MD, spesialis penyakit dalam di Cleveland Clinic. “Orang-orang merasa mereka tidak akan sakit karenanya, dan mereka lupa bahwa itu adalah sumber minuman — sama seperti gelas lain yang kita gunakan.”

Botol air yang dapat digunakan kembali adalah sarang bakteri dan jamur karena kuman tersebut berkembang biak di lingkungan yang lembab, menurut laporan baru dari Cleveland Clinic.
“Jumlah bakteri yang terkumpul di botol air sering kali lebih banyak daripada bakteri yang ada di wastafel dapur dan permukaan lain yang sering kita anggap kotor,” kata Sumego.
Ingat: Membilas botol air minum dengan air saja tidak cukup. Kita perlu menggosok semua sudut dan celah botol dengan sabun dan air, dan jangan lupa untuk membersihkan bagian-bagian yang bisa dilepas juga.
Jika mengalami gejala keracunan makanan atau gejala mirip flu — seperti pilek atau hidung tersumbat — dan tidak tahu penyebabnya, botol air yang dapat digunakan kembali mungkin penyebabnya.
Tidak adanya jamur di botol bukanberarti botol air itu bebas kuman, menurut laporan tersebut. Biasanya tidak dapat melihat bakteri berukuran mikroskopis itu, jadi rajinlah melakukan pembersihan.
Beberapa kunci lainnya: Miliki lebih dari satu botol air. Dengan budaya ‘ambil-dan-pergi’ yang kita miliki, meluangkan waktu untuk menggosok botol mungkin terasa sulit. Memiliki dua atau lebih botol air yang dipakai berulang akan membantu menghemat waktu, saran Sumego.
Saat memilih botol air, yang berbahan baja tahan karat dan kaca adalah yang paling higienis, karena permukaan tersebut tidak terlalu lengket bagi bakteri, kata Sumego.
Bagi yang sensitif terhadap jamur, pilihlah baja tahan karat, karena biasanya kualitasnya lebih tinggi, dan kemungkinan penumpukan bakteri serta jamur lebih kecil. Selain itu, mesin pencuci piring adalah cara yang bagus dan tidak merepotkan untuk menjaga botol air tetap bersih – jika memang tak punya waktu mencuci botol air minum secara manual. (BS)