Berandasehat.id – Campak adalah penyakit yang sangat menular, dan bahkan tingkat kegagalan vaksin yang rendah pun dapat meningkatkan risiko wabah secara signifikan. Campak merupakan salah satu penyakit paling menular di dunia, yang ditularkan melalui batuk dan bersin. Penyakit ini dimulai dengan gejala seperti pilek dan ruam, dan dapat menyebabkan komplikasi serius termasuk kebutaan, kejang, dan kematian.
Satu dosis suntikan campak memiliki kemungkinan 2,6 kali lebih besar untuk bekerja optimal (tidak manjur) pada anak-anak yang lahir melalui operasi caesar, dibandingkan dengan mereka yang lahir secara alami, demikian penelitian terbaru yang dilakukan oleh Universitas Cambridge, Inggris, dan Universitas Fudan, Tiongkok.
Kegagalan vaksin berarti sistem kekebalan tubuh anak tidak menghasilkan antibodi untuk melawan infeksi campak, sehingga mereka tetap rentan terhadap penyakit tersebut.
Namun demikian, suntikan campak kedua ditemukan menginduksi kekebalan yang kuat terhadap campak pada anak-anak yang menjalani operasi caesar, menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Microbiology.
Kemungkinan penyebab efek ini terkait dengan perkembangan mikrobioma usus bayi, yakni kumpulan besar mikroba yang secara alami hidup di dalam usus. Penelitian lain menunjukkan bahwa kelahiran melalui vagina memindahkan lebih banyak jenis mikroba dari ibu ke bayi, sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

“Kami menemukan bahwa cara kita dilahirkan, baik melalui operasi caesar atau kelahiran alami, memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap kekebalan kita terhadap penyakit saat kita tumbuh dewasa,” kata Profesor Henrik Salje dari Departemen Genetika Universitas Cambridge, penulis senior.
“Kami tahu bahwa banyak anak-anak yang tidak mendapatkan suntikan campak kedua, yang mana hal ini berbahaya bagi mereka secara individu dan masyarakat luas,” imbuhnya.
Prof Salje menambahkan, bayi yang lahir melalui operasi caesar adalah bayi yang benar-benar ingin dilakukan tindak lanjut untuk memastikan mereka mendapatkan suntikan campak yang kedua, karena suntikan pertama mereka kemungkinan besar akan gagal.
Setidaknya 95% penduduk perlu mendapatkan vaksinasi lengkap untuk mengendalikan penyakit campak, namun Inggris masih jauh di bawah angka tersebut, meskipun vaksin Measles, Mumps, dan Rubella (MMR) tersedia melalui Program Imunisasi Anak Rutin NHS.
Semakin banyak perempuan di seluruh dunia yang memilih untuk melahirkan melalui operasi caesar. Di Inggris sepertiga dari seluruh kelahiran dilakukan melalui operasi caesar, di Brazil dan Turki lebih dari separuh anak dilahirkan dengan cara ini.
Hubungan persalinan caesar dan mikrobioma
“Dengan kelahiran caesar, anak-anak tidak terpapar mikrobioma ibu dengan cara yang sama seperti saat melahirkan normal. Kami pikir ini berarti mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk mengejar perkembangan mikrobioma usus, dan dengan itu, kemampuan sistem kekebalan tubuh harus diperkuat dengan vaksin terhadap penyakit termasuk campak,” kata Salje.
Untuk mendapatkan hasil tersebut, para peneliti menggunakan data dari penelitian sebelumnya terhadap lebih dari 1.500 anak-anak di Hunan, Tiongkok, yang mencakup sampel darah yang diambil setiap beberapa minggu sejak lahir hingga usia 12 tahun. Hal ini memungkinkan peneliti untuk melihat bagaimana tingkat perubahan antibodi campak dalam darah selama beberapa tahun pertama kehidupan, termasuk setelah vaksinasi.
Tim peneliti menemukan bahwa 12% anak yang lahir melalui operasi caesar tidak memiliki respons imun terhadap vaksinasi campak pertama, dibandingkan dengan 5% anak yang lahir melalui persalinan normal. Artinya, banyak anak yang lahir melalui operasi caesar masih menunjukkan respons imun setelah vaksinasi pertama mereka.
Dua dosis suntikan campak diperlukan agar tubuh dapat meningkatkan respons imun jangka panjang dan melindungi terhadap campak. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2022 hanya 83% anak-anak di dunia yang telah menerima satu dosis vaksin campak pada ulang tahun pertama mereka, merupakan yang terendah sejak tahun 2008.
“Keraguan terhadap vaksin benar-benar merupakan masalah, dan campak adalah penyakit teratas yang kami khawatirkan karena penyakit ini sangat menular,” tukas Prof Salje.
Sebelum vaksin campak diperkenalkan pada tahun 1963, terjadi epidemi campak besar setiap beberapa tahun yang menyebabkan sekitar 2,6 juta kematian setiap tahunnya, demikian MedicalXpress. (BS)