Berandasehat.id – Penyakit Parkinson adalah kelainan neurodegeneratif yang mempengaruhi kehidupan hampir 10 juta orang di seluruh dunia. Ini adalah kelainan progresif yang disebabkan oleh kematian atau kerusakan sel saraf di bagian otak yang mengontrol gerakan.

Studi menunjukkan, memiliki kecemasan dapat melipatgandakan risiko terkena penyakit Parkinson pada orang dewasa di atas usia 50 tahun.

Dalam penelitian terbaru, para peneliti menguji apakah ada hubungan antara kecemasan yang baru muncul pada individu berusia di atas 50 tahun dan diagnosis penyakit Parkinson. Mereka menganalisis kohort (studi jangka panjang) yang terdiri dari 109.435 pasien yang mengalami kecemasan setelah mencapai usia 50 tahun, membandingkannya dengan 878.256 pasien kontrol yang tidak mengalami kecemasan.

Tim juga melacak para peserta untuk mengetahui ciri-ciri khas Parkinson seperti masalah tidur, depresi, tremor, dan masalah keseimbangan sejak mereka didiagnosis kecemasan hingga satu tahun sebelum diagnosis Parkinson. Hal ini dapat membantu untuk memahami risiko masing-masing kelompok terkena Parkinson dari waktu ke waktu dan mengidentifikasi faktor risikonya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan risiko penyakit Parkinson dua kali lipat pada kelompok yang memiliki kecemasan setelah disesuaikan dengan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, deprivasi sosial, faktor gaya hidup, penyakit mental berat, trauma kepala, dan demensia.

Bagi orang yang mengalami kecemasan, faktor-faktor seperti depresi, tekanan darah rendah, tremor, kekakuan, masalah keseimbangan, sembelit, gangguan tidur, kelelahan, dan tantangan kognitif dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena penyakit Parkinson.

“Kecemasan diketahui merupakan ciri dari tahap awal penyakit Parkinson, namun sebelum penelitian kami, prospek risiko Parkinson pada mereka yang berusia di atas 50 tahun dengan timbulnya kecemasan baru tidak diketahui,” kata salah satu penulis utama, Dr. Juan Bazo Avarez dalam rilis berita.

Avarez mengatakan, dengan memahami bahwa kecemasan dan ciri-ciri yang disebutkan di atas terkait dengan risiko lebih tinggi terkena penyakit Parkinson di atas usia 50 tahun, tim peneliti berharap dapat mendeteksi kondisi tersebut lebih dini dan membantu pasien mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.

Penulis utama Profesor Anette Schrag menambahkan, kecemasan belum banyak diteliti dibandingkan dengan indikator awal penyakit Parkinson lainnya. Penelitian lebih lanjut harus mengeksplorasi bagaimana kemunculan awal kecemasan berhubungan dengan gejala awal lainnya dan perkembangan penyakit Parkinson pada tahap awal. “Hal ini dapat mengarah pada pengobatan penyakit Parkinson yang lebih baik. kondisi pada tahap paling awal,” tandasnya dikutip Medical Daily. (BS)