Berandasehat.id – Obesitas pada anak-anak dikaitkan dengan dua kali lipat risiko rawat inap karena infeksi virus demam berdarah (dengue), menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di PLOS Neglected Tropical Diseases.
Studi sero-surveilans didasarkan pada kelompok 4.782 anak sekolah berusia 10 hingga 18 tahun di Sri Lanka dari September 2022 hingga Maret 2023. Demam berdarah merupakan endemis di Sri Lanka.
Selama masa penelitian, 182 anak (15,8%) dirawat di rumah sakit karena demam berdarah. Para penulis menemukan bahwa, dari anak-anak seropositif dengan indeks massa tubuh (BMI) lebih tinggi dari persentil ke-97, 12 dari 66 (18,2%) dirawat di rumah sakit, dibandingkan dengan 103 dari 1.086 anak (9,5%) dengan BMI di persentil ke-96 atau lebih sedikit.
Anak perempuan berisiko lebih tinggi
Anak-anak dengan BMI lebih tinggi dua kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit karena demam berdarah dibandingkan anak-anak dengan BMI lebih rendah, dengan rasio odds [OR] sebesar 2,1 (interval kepercayaan 95%, 1,1 hingga 3,9).

Anak perempuan juga mempunyai risiko lebih besar untuk dirawat di rumah sakit dibandingkan anak laki-laki.
“Obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit parah akibat banyak infeksi lain seperti influenza dan COVID-19,” tulis para penulis.
Meskipun program pendidikan publik berfokus pada pentingnya mengurangi obesitas untuk mencegah terjadinya diabetes, penyakit kardiovaskular, dan kanker, fokus terhadap dampak obesitas terhadap banyak penyakit menular masih terbatas, penulis menambahkan.
Para penulis mengatakan temuan ini mengonfirmasi penelitian lain mengenai hubungan antara obesitas, diabetes, dan demam berdarah parah. Ketika kasus demam berdarah meningkat di sebagian besar dunia dan BMI juga naik, para penulis mengatakan penting untuk menyelidiki lebih lanjut risiko rawat inap karena obesitas. (BS)