Berandasehat.id – Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) mengatakan akan mencabut peraturan yang mengizinkan penggunaan minyak nabati brominasi dalam makanan – berlaku efektif 2 Agustus – karena tidak lagi aman.
BVO adalah bahan kimia yang mengandung brom, yang ditemukan dalam penghambat api. BVO dalam jumlah kecil digunakan secara legal pada beberapa minuman rasa jeruk di Amerika Serikat untuk menjaga agar rasa tetap merata.
FDA mengatakan telah menyimpulkan bahwa BVO tidak aman untuk digunakan. Simpulan itu diperoleh setelah hasil penelitian yang dilakukan bekerja sama dengan National Institutes of Health menemukan potensi efek buruk BVO pada manusia.
Otoritas obat dan makanan AS itu pertama kali mengusulkan untuk mencabut peraturan tersebut pada November 2023. Menurut Pusat Sains untuk Kepentingan Umum, BVO dilarang di Inggris pada 1970, diikuti oleh India pada 1990, Uni Eropa pada 2008, dan Jepang pada 2010.
Pada 1970, FDA menyimpulkan bahwa penggunaan BVO dalam makanan secara umum tidak dianggap aman karena masalah toksisitas. Setelah itu, badan tersebut mulai mengatur BVO sebagai bahan tambahan makanan, sekaligus melakukan studi keamanan.

“Peraturan baru FDA yang tidak mengizinkan BVO sebagai bahan tambahan makanan merupakan hal positif yang luar biasa ke arah yang benar,” kata Michael Ashley Schulman, kepala investasi di Running Point Capital Advisors dikutip Reuters.
Sesuai aturan FDA, setiap kali perusahaan menggunakan BVO dalam produk apa pun, bahan tersebut harus dicantumkan pada label.
Seiring waktu, banyak pembuat minuman mengganti BVO dengan bahan alternatif, menurut FDA. “Saat ini, hanya sedikit minuman di AS yang mengandung BVO,” katanya.
PepsiCo dan Coca-Cola telah menghapus BVO dari minuman mereka seperti Gatorade dan Fanta.
“Sun Drop, diproduksi oleh Keurig Dr Pepper, masih menggunakan BVO. Ini mungkin merek nasional terbesar yang masih menggunakannya,” kata Arun Sundaram dari CFRA Research. (BS)