Berandasehat.id – Hampir 500 orang di Jepang telah dirawat di rumah sakit setelah mengonsumsi suplemen kesehatan yang mengandung beras ragi merah. Suplemen makanan dari Kobayashi Pharmaceutical Co – yang dianggap membantu menurunkan kolesterol – telah diselidiki sejak dikaitkan dengan lima kematian pada Maret silam.
Suplemen beni koji yang mengandung Monascus purpureus, sejenis jamur merah yang digunakan sebagai pewarna makanan.
Secara keseluruhan, suplemen tersebut dikaitkan dengan 175 kematian. Penyebab pasti kematiannya belum dapat dikonfirmasi namun kementerian kesehatan dan kesejahteraan Jepang mengatakan kepada Reuters,April silam, bahwa beni koji mungkin menjadi penyebabnya.
Sebanyak 492 orang telah dirawat di rumah sakit pada hari Minggu, 291 di antaranya menderita penyakit ginjal, menurut laporan Japan Times.
Kobayashi, yang berbasis di Osaka, telah membuat produk beni koji selama bertahun-tahun, dengan sekitar satu juta paket terjual dalam tiga tahun fiskal terakhir. Namun ada masalah pada suplemen yang diproduksi pada tahun 2023.
Perusahaan tersebut mengatakan mereka menemukan asam puberulat yang berpotensi beracun yang dapat dihasilkan oleh penicillium jamur biru dalam bahan beni koji yang diproduksi antara April dan Oktober tahun lalu di pabriknya di Osaka.

Perusahaan telah menarik kembali suplemen tersebut, yang dapat dibeli tanpa resep dokter, dan melakukan penyelidikan.
Pemerintah Jepang mengkritik perusahaan tersebut karena memerlukan waktu dua bulan untuk mengumumkan dampak produknya terhadap kesehatan.
Kobayashi mulai menarik kembali produknya pada 22 Maret setelah menerima laporan penyakit ginjal.
Perusahaan tersebut telah meminta maaf dan mengeluarkan pernyataan yang meminta konsumen untuk tidak mengonsumsi suplemen tersebut. “Tolong berhenti mengambil produk kami dan jangan menggunakannya di masa depan,” katanya.
“Kami akan sepenuhnya bekerja sama dalam penyelidikan sehingga kami dapat menyelesaikan masalah ini sedini mungkin,” kata kepala hubungan investor Kobayashi, Yuko Tomiyama, kepada wartawan pada bulan April.
Produk ini juga dikonsumsi di luar Jepang. Taiwan melaporkan kasus gagal ginjal akut. Badan pengawas obat dan makanan di pulau tersebut sedang menyelidiki tiga reaksi kesehatan tak terduga yang dikatakan mungkin terkait dengan bahan impor dari Kobayashi.
Asosiasi konsumen Tiongkok telah mendesak masyarakat untuk berhenti menggunakan suplemen tersebut, demikian laporan The Independent. (BS)