Berandasehat.id – Wanita hamil atau tengah mempersiapkan kehamilan harus mengonsumsi gizi dalam jumlah cukup untuk menjamin kehamilan yang sehat. Salah satu gizi penting yang wajib dicukupi selama kehamilan adalah asam folat.
Asam folat berperan penting dalam mencegah terjadinya penyakit cacat bawaan lahir pada saraf dan otak, seperti spina bifida (cacat bumbung saraf).
Menurut dr. Better Versi Paniroi SpOG Subs. K. Fm, dokter spesialis obestetri dan ginekologi subspesialis kedokteran fetomaternal RSPI Puri Indah, asam folat seharusnya sudah dicukupi sejak masa persiapan kehamilan. Pasalnya, pembentukan sistem organ, seperti saraf dan otak, serta jaringan tubuh janin sudah terjadi sejak masa awal kehamilan.
“Asam folat diberikan sejak persiapan kehamilan. Tabung saraf menutup dengan bantuan folat. Tabung saraf ini terbentuk sekitar 4-5 minggu usia kehamilan,” ujar dr. Better dalam temu media yang dihelat RS Pondok Indah di Jakarta, baru-baru ini.
Wanita umumnya mengecek kehamilan dengan test pack saat terlambat haid dua minggu. “Itu artinya usia kehamilan sudah 6 minggu. Teorinya bumbung saraf sudah terbentuk. Jadi untuk memastikan bumbung saraf menutup dengan baik pastikan asupan folat sudah memadai sejak sebelum kehamilan,” ujarnya.

Rekomendasi asupan asam folat harian berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG) tahun 2019 untuk ibu hamil adalah 600 mikrogram per hari, sedangkan wanita dan pria di atas 10 tahun sebesar 400 mikrogram per hari.
Lebih lanjut dr. Better mengatakan, asam folat harus dikombinasikan dengan yang lain agar bekerja optimal. “Berikan teman kerja agar hasilnya optimal. Kalau nggak ada bestie maka nggak optimal kerjanya. Sumber asam folat dari makanan tetap jadi prioritas,” sarannya.
Pada sejumlah orang mungkin tidak bisa memenuhi kebutuhan harian asam folat, makanya butuh suplementasi. “Butuh daging 2 kg untuk penuhi asam folat harian, atau ikan 5 kg,” ujar dr. Better.
Dalam memilih suplementasi asam folat sebaiknya tidak berdiri sendiri, namun juga dikombinasi dengan vitamin, misalnya D dan E.
Subspesialis kedokteran fetomaternal RS Pondok Indah Puri Indah itu juga menyoroti sejumlah kondisi yang mungkin timbul di masa kehamilan, misalnya tekanan darah tinggi /preeklampsia yang bisa membahayakan ibu dan janin.
“Kondisi preeklampsia, diabetes gestasional bisa dideteksi sejak trimester pertama. Jadi harus dijaga di masa itu, karena kalau ketahuan di ujung, trimester akhir, sudah nggak bisa ngapa-ngapain. Makanya harus dicegah jangan sampai kejadian,” terangnya.
Nutrisi kehamilan trimester pertama, kedua dan ketiga pada prinsipnya sama. Hanya jumlahnya yang dibedakan. “Trimester ketiga harus membatasi asupan gula dan tepung. Tingkatkan protein hewani dan real food, kurangi konsumsi makanan olahan,” ujarnya.
Kopi masih dibolehkan di masa kehamilan dalam jumlah moderat, yakni 250 mg per hari. “Yang paling penting minum kopi minim gula atau tanpa gula sama sekali,” terang dr. Better.
Namun demikian ibu hamil perlu mewaspadai asupan kafein. “Dampak kafein bisa menimbulkan peradangan tubuh. Dan sumber kafein bukan hanya kopi,” tandasnya. (BS)