Berandasehat.id – Penyakit mata kering terjadi ketika mata tidak menghasilkan air mata yang cukup sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman, kemerahan, dan gatal.

Sindrom mata kering merupakan kondisi umum yang mempengaruhi sekitar 16 juta orang di AS dan 360 juta orang di seluruh dunia. Obat-obatan tertentu, kondisi medis, dan faktor gaya hidup seperti penggunaan layar, penggunaan lensa kontak, dan merokok dapat mempengaruhi risiko tersebut.

Tertawa mungkin adalah obat terbaik, bukan hanya untuk menenangkan pikiran, namun juga bisa menjadi pengobatan yang aman dan murah bagi mereka yang memiliki sindrom mata kering.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa latihan tertawa dapat membantu mengatasi masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan stres. Tertawa juga telah ditemukan dapat meredakan nyeri kronis dan memperkuat fungsi kekebalan tubuh.

Menyadari manfaat ini, tertawa sekarang digunakan sebagai terapi tambahan untuk gangguan kesehatan mental dan kondisi seperti kanker dan diabetes.

Penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal The BMJ menguji efikasi/kemanjuran dan keamanan latihan tertawa pada pasien dengan gejala penyakit mata kering.

Hasilnya menunjukkan bahwa sebagai intervensi yang aman, ramah lingkungan, dan berbiaya rendah, latihan tertawa dapat berfungsi sebagai pengobatan lini pertama berbasis rumah bagi orang-orang dengan penyakit mata kering simtomatik dan pewarnaan kornea terbatas.

Para peneliti melakukan uji coba selama delapan minggu yang melibatkan 283 peserta berusia antara 18 dan 45 tahun untuk menguji manfaatnya. Peserta memiliki gejala penyakit mata kering dan diuji menggunakan skor indeks penyakit permukaan okular (OSDI) untuk tingkat keparahan.

Responden secara acak ditugaskan untuk menerima latihan tertawa atau pengobatan menggunakan tetes mata asam hialuronat natrium 0,1% empat kali sehari.

Peserta dalam kelompok latihan tertawa menonton video instruksional dan diminta untuk mengulang frasa “Hee hee hee, hah hah hah, cheese cheese cheese, pipi pipi pipi, hah hah hah hah hah hah” 30 kali selama setiap sesi lima menit.

Aplikasi seluler pengenalan wajah digunakan untuk menstandardisasi latihan dan meningkatkan gerakan wajah, sementara penggunaan tetes mata juga dilacak melalui aplikasi yang sama.

Hasil riset menunjukkan skor OSDI rata-rata pada delapan minggu adalah 10,5 poin lebih rendah (menunjukkan ketidaknyamanan yang lebih sedikit) pada kelompok latihan tertawa dan 8,83 poin lebih rendah pada kelompok kontrol, dengan perbedaan rata-rata -1,45 poin, yang menunjukkan bahwa latihan tertawa tidak kalah efektif daripada obat tetes mata.

Temuan penting lainnya adalah bahwa kelompok latihan tertawa menunjukkan hasil yang lebih baik dalam waktu pemecahan air mata non-invasif (waktu yang dibutuhkan titik kering pertama muncul pada kornea setelah berkedip). Fungsi kelenjar meibom (kelenjar minyak yang mencegah air mata menguap terlalu cepat), dan skor kesehatan mental juga membaik. (BS)