Berandasehat.id – Pilihan sarapan bisa membantu untuk fokus. Sarapan kaya karbo cenderung membuat kita mudah mengantuk. Studi baru mengungkap, sarapan kaya protein dapat membantu kita merasa lebih kenyang dan meningkatkan konsentrasi.
Sarapan berbahan dasar susu, tinggi protein, rendah karbohidrat dapat membantu meningkatkan rasa kenyang tanpa memengaruhi total asupan energi harian, menurut temuan sebuah studi Denmark yang diterbitkan dalam Journal of Dairy Science.
Protein dalam makanan sangat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel tubuh. Asam amino, bahan penyusun protein, membantu membangun dan memperbaiki otot dan tulang, menciptakan hormon dan enzim, dan bahkan menyediakan energi saat dibutuhkan.
Protein makanan berasal dari sumber nabati dan hewani seperti daging, ikan, telur, produk susu, biji-bijian, kacang-kacangan, dan polong-polongan.
Para peneliti dalam studi tersebut mencatat bahwa mereka yang mengikuti diet tinggi protein memiliki kinerja yang lebih baik dalam tes konsentrasi kognitif sebelum makan siang dibandingkan dengan individu yang sarapan rendah protein dan tinggi karbohidrat, serta orang yang melewatkan sarapan.

Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa individu yang terbiasa sarapan cenderung memiliki BMI (indeks massa tubuh) yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang melewatkannya.
Selain itu, makanan kaya protein dikaitkan dengan rasa kenyang yang lebih lama dibandingkan dengan makanan tinggi karbohidrat atau lemak, bahkan ketika keduanya memiliki kandungan kalori yang sama.
Oleh karena itu, penelitian terbaru menyelidiki apakah memulai hari dengan sarapan kaya protein dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan rasa kenyang sepanjang hari, yang berpotensi menyebabkan penurunan asupan kalori harian secara keseluruhan.
“Kami menemukan bahwa sarapan kaya protein dengan skyr (produk susu asam) dan gandum meningkatkan rasa kenyang dan konsentrasi pada peserta, tetapi tidak mengurangi asupan energi secara keseluruhan dibandingkan dengan melewatkan sarapan atau makan sarapan kaya karbohidrat,” kata Mette Hansen, salah satu penulis studi.
Temuan tersebut diperoleh setelah menganalisis 30 wanita obesitas berusia antara 18 dan 30 tahun selama tiga hari. Selama periode penelitian, para peserta mengonsumsi sarapan tinggi protein, sarapan rendah protein, atau melewatkan sarapan.
Para peneliti mengukur rasa kenyang, kadar hormon, dan asupan energi para peserta saat makan siang. Para peserta diminta untuk menyelesaikan tes kognitif sebelum makan siang. Total asupan energi pada siang hari juga diukur.
Menurut para peneliti, beralih ke sarapan berprotein tinggi tidak cukup untuk mengelola kenaikan berat badan.
Hasil penelitian mengonfirmasi bahwa makanan kaya protein meningkatkan rasa kenyang, yang berdampak positif dalam mencegah kenaikan berat badan. Namun, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa agar strategi nutrisi ini efektif, tidak cukup hanya dengan sarapan kaya protein. (BS)