Berandasehat.id – Kadar folat yang berlebihan atau rendah selama kehamilan meningkatkan risiko cacat jantung bawaan, yaitu gangguan struktural pada jantung yang terjadi selama kehamilan ketika jantung bayi tidak berkembang dengan baik.
Cacat jantung bawaan merupakan cacat lahir yang paling umum, mempengaruhi sekitar 2,3% kelahiran. Jenis yang paling umum mencakup cacat septum (lubang di jantung), cacat katup jantung (masalah dengan katup yang mengendalikan aliran darah), dan cacat pada pembuluh darah besar yang membawa darah ke dan dari jantung.
Folat, juga dikenal sebagai vitamin B-9, sangat penting untuk pertumbuhan sel yang sehat dan perkembangan janin.
Folat secara alami terdapat pada sayuran berdaun hijau tua, kacang-kacangan, kacang polong, kacang-kacangan, dan buah-buahan seperti jeruk, lemon, pisang, melon, dan stroberi. Versi sintetis folat yang disebut asam folat, umumnya direkomendasikan selama kehamilan untuk mencegah cacat lahir, khususnya cacat tabung saraf.
Studi terbaru yang meneliti hubungan antara kadar folat serum ibu dan risiko cacat jantung bawaan pada keturunannya mencatat hubungan berbentuk U, yang berarti folat ibu yang rendah dan tinggi dikaitkan dengan risiko cacat jantung yang lebih tinggi.

Studi tersebut mengamati bahwa kekurangan vitamin B12 dan peningkatan kadar homosistein juga merupakan faktor relevan untuk meningkatkan risiko.
Temuan tersebut didasarkan pada analisis sampel darah ibu dari 129 anak dengan cacat jantung bawaan dan 516 tanpa cacat jantung bawaan. Kadar folat, vitamin B12, dan homosistein dari sampel darah ibu diambil sekitar minggu ke-16 kehamilan.
Berdasarkan kadar folat mereka, ibu dibagi menjadi tiga kelompok: rendah (25 terbawah%), tengah (50%), dan tinggi (25% teratas).
Analisis tersebut mengungkap bahwa ibu dalam kelompok folat rendah memiliki risiko tiga kali lebih besar untuk memiliki anak dengan cacat jantung bawaan dibandingkan dengan mereka yang berada di kelompok tengah.
Sementara itu, responden yang berada dalam kelompok folat tinggi juga memiliki risiko yang lebih tinggi, dengan kemungkinan 1,81 kali lipat lebih besar untuk mengalami cacat jantung bawaan.
Anak-anak yang lahir dari ibu yang kekurangan vitamin B12 dan kadar folat rendah memiliki risiko tujuh kali lipat lebih tinggi untuk mengalami cacat jantung bawaan. Pada kelompok folat tinggi, kekurangan vitamin B12 dikaitkan dengan peningkatan risiko enam kali lipat.
Selain itu, kadar homosistein yang tinggi dikombinasikan dengan folat rendah dikaitkan dengan kemungkinan hampir sembilan kali lipat untuk mengalami cacat jantung bawaan, sedangkan kelompok folat tinggi menunjukkan risiko tujuh kali lipat lebih tinggi.
Homosistein adalah asam amino yang terlibat dalam jalur metabolisme penting yang penting untuk fungsi seluler termasuk sintesis DNA, perbaikan, dan metilasi. (BS)