Berandasehat.id – Administrasi Obat dan Makanan AS (FDA) telah menyetujui obat resep pertama, Zepbound, untuk mengobati obstructive sleep apnea (OSA) kategori sedang hingga berat pada orang dewasa gemuk.

Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika dikombinasikan dengan diet rendah kalori dan peningkatan olahraga, Zepbound memperbaiki gejala OSA dengan mengurangi berat badan, terutama pada mereka yang memiliki masalah kesehatan terkait berat badan.

OSA adalah gangguan pernapasan di mana saluran napas bagian atas tersumbat sebagian atau seluruhnya saat tidur, menyebabkan pernapasan dangkal atau jeda singkat dalam bernapas (apnea), sering diikuti dengan terengah-engah, mendengus, atau terbangun tiba-tiba.

OSA dapat mengurangi aliran oksigen, mengganggu irama jantung, dan membahayakan kesehatan secara keseluruhan. Sayangnya, tanda-tanda umum seperti mendengkur, kelelahan, mengantuk di siang hari, dan tidur terganggu sering tidak diperhatikan.

OSA lebih umum terjadi pada orang gemuk/obesitas, karena berat leher yang berlebihan dapat menekan saluran napas.

Zepbound, nama merek untuk obat generik tirzepatide, adalah obat suntik yang bertujuan untuk mengobati OSA dengan menuntun penurunan berat badan. Obat ini bekerja dengan mengaktifkan protein khusus, glukagon-like peptide 1 (GLP-1) dan reseptor polipeptida insulinotropik (GIP) yang bergantung pada glukosa di usus, yang membantu menekan nafsu makan dan mengurangi makan.

Aktivasi reseptor ganda ini dapat menawarkan manajemen berat badan yang lebih efektif daripada obat yang hanya menargetkan reseptor GLP-1.

Persetujuan FDA diberikan kepada Eli Lilly and Company, pembuat obat, berdasarkan dua uji klinis yang melibatkan 469 orang dewasa tanpa diabetes tipe 2. Satu studi melibatkan pasien yang menggunakan tekanan saluran napas positif (PAP), pengobatan standar untuk OSA sedang hingga berat, sementara yang lain melibatkan orang yang tidak menggunakan PAP.

Dalam kedua studi, peserta secara acak diberikan Zepbound atau plasebo (kontrol) setiap minggu selama 52 minggu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Zepbound secara signifikan mengurangi gangguan pernapasan (apnea dan hipopnea) selama tidur dibandingkan dengan plasebo.

Lebih banyak pasien yang diobati dengan Zepbound melihat gejala mereka membaik atau hilang, bersama dengan penurunan berat badan yang nyata, yang kemungkinan berkontribusi pada perbaikan gejala OSA.

Pernyataan FDA merinci efek samping Zepbound, mencakup mual, muntah, bersendawa, refluks asam, sakit perut, diare, sembelit, reaksi di tempat suntikan, kelelahan, reaksi alergi (kebanyakan demam dan ruam), dan rambut rontok.

Pasien harus memberi tahu dokter mereka sebelum memulai Zepbound jika mereka memiliki riwayat keluarga kanker tiroid, alergi serius, atau masalah apa pun dengan pankreas, kantong empedu, ginjal, atau mata mereka, terutama jika mereka menderita diabetes, menurut pernyataan FDA dan Lilly.

Mereka juga harus menyebutkan riwayat depresi atau pikiran untuk bunuh diri.

Orang yang menggunakan insulin atau obat diabetes lainnya, maka dokter mungkin perlu menyesuaikan dosis.

Pasien juga harus memberi tahu dokter mereka tentang operasi atau prosedur yang akan datang. Wanita yang menggunakan pil KB disarankan untuk mendiskusikan dosis dengan dokter, karena Zepbound dapat membuat pil tersebut kurang efektif.

Dokter mungkin menyarankan penggunaan bentuk kontrasepsi lain selama empat minggu setelah memulai Zepbound dan setelah setiap peningkatan dosis, demikian laporan WebMD. (BS)