Berandasehat.id – Bagi perokok aktif jangka panjang, hanya satu batang rokok mengurangi umur sekitar 20 menit. Studi yang dilakukan tim ilmuwan perilaku di University College London telah diterbitkan dalam editorial di jurnal Addiction yang menguraikan studi terkait umur perokok di Inggris.

Ada banyak sekali penelitian yang menunjukkan bahwa merokok merupakan bahaya kesehatan yang serius. Merokok digambarkan sebagai penyebab utama penyakit yang dapat dicegah di Amerika Serikat.

Lebih dari 6,5 juta orang yang tinggal di Inggris dikategorikan sebagai perokok aktif. Dalam penelitian baru ini, tim di UCL telah mengambil pendekatan lain untuk meyakinkan orang untuk berhenti merokok, yakni dengan menunjukkan bahaya yang ditimbulkan hanya dengan satu batang rokok.

Para peneliti mengambil statistik dari British Doctors Study untuk menemukan data mortalitas bagi pria yang tinggal di Inggris dan Million Women Study untuk wanita. Mereka menghitung dampak merokok pada umur hingga ke tingkat satu batang rokok untuk kedua jenis kelamin.

Tim menemukan bahwa di antara perokok jangka panjang, satu batang rokok mengurangi harapan hidup untuk pria hingga 17 menit, dan 22 menit untuk wanita.

Mereka juga menemukan bahwa data dari kedua sumber mendukung temuan sebelumnya bahwa kerusakan akibat merokok bersifat kumulatif dan bahwa manfaat yang dicapai dengan berhenti merokok bergantung pada beberapa faktor, termasuk kesehatan saat ini, berapa lama seseorang telah hidup dan berapa banyak rokok yang mereka hisap per hari.

Tim peneliti selanjutnya mencatat bahwa manfaat umum dari berhenti merokok dapat dipecah berdasarkan hari, minggu, bulan atau bahkan tahun. Tidak merokok selama seminggu, misalnya, dapat mencegah pengurangan umur satu hari. Melakukannya selama beberapa bulan dapat mencegah pengurangan umur selama seminggu penuh.

Mereka juga mencatat bahwa berhenti merokok pada usia yang relatif lebih muda dapat menuai lebih banyak manfaat daripada berhenti pada usia yang lebih tua. Berhenti pada usia 40, misalnya, telah terbukti mengurangi risiko kematian akibat penyakit yang terkait dengan merokok hingga 90%, demikian laporan Science x Network. (BS)