Berandasehat.id – Obat-obatan GLP-1 seperti Ozempic, Wegovy, dan Zepbound belakangan ini banyak digunakan untuk menurunkan berat badan, diabetes, dan kondisi lainnya.
Obat golongan Glucagon-like Peptide 1 (GLP-1) adalah obat antidiabetes yang bekerja dengan merangsang pelepasan insulin oleh pankreas dan memperlambat penyerapan glukosa di saluran cerna.
Obat ini juga dapat membantu mencegah perburukan masalah ginjal dan mengatasi obesitas.
Mengingat semakin banyak orang beralih ke solusi penurunan berat badan menggunakan obat-obatan itu, penting untuk memahami cara menggunakannya sekaligus waspada terhadap efek samping langka yang dapat muncul.
Seorang ahli bedah bariatrik yang berbasis di New York, Dr. Daniel Rosenberbagi kiat-kiat berharga tentang cara mengatasi ‘stall’ yakni periode yang membuat frustrasi ketika penurunan berat badan terhenti setelah keberhasilan awal saat menggunakan obat-obatan GLP-1.
“Lima hal yang dapat membantu pengguna obat GLP-1 mengatasi kebuntuan,” kata Dr. Rosen berbagi pada video TikTok.

Berikut adalah kiat-kiatnya:
1. Hidrasi
Dr. Rosen menekankan pentingnya tetap terhidrasi. Cukupi asupan cairan minimal 2 liter dan tingkatkan hingga 3 liter untuk hasil lebih baik.
2. Protein
Pastikan mendapatkan antara 70 hingga 120 gram protein setiap hari untuk mendukung retensi otot dan metabolisme.
3. Tingkatkan asupan kalori
Dr. Rosen juga menyarankan untuk meningkatkan asupan kalori jika tengah membatasi karena tubuh mungkin berpikir sedang dalam mode kelaparan, yang menyebabkan penurunan metabolisme. Untuk memberi sinyal kepada tubuh bahwa tidak kelaparan, konsumsilah makanan bergizi seimbang.
4. Ganti tempat suntikan
Jika selama ini telah menggunakan perut, cobalah pindah ke paha atas sebagai gantinya, karena tubuh dapat merespons secara berbeda tergantung pada tempat obat disuntikkan, saran Dr. Rosen.
5. Pertimbangkan kemungkinan dosis supra-terapeutik.
Namun, ia menekankan hal ini perlu dikonsultasikan dengan dokter.
Waspadai efek samping allodynia
Dalam video terpisah, Dr. Rosen memperingatkan para pengguna tentang efek samping langka yang ia amati dengan pengobatan GLP-1.
“Sesuatu yang akhir-akhir ini saya lihat pada pasien saya, sangat sedikit tetapi cukup banyak, adalah allodynia,” kata Dr. Rosen.
Allodynia adalah sensasi pada kulit yang tidak sesuai dengan rangsangan yang diberikan. Sesuatu yang sederhana seperti angin sepoi-sepoi pada kulit, atau kain yang bergesekan dengannya dapat dianggap sebagai sensasi terbakar.
Dr. Rosen mengatakan bahwa ia telah melihat pasien yang mengalami masalah ini pada lengan, punggung, atau paha, biasanya mereka yang mengonsumsi Tirzepatide dosis tinggi.
“Saya pikir obat GLP-1, secara umum, dalam beberapa hal membuat saraf kulit atau saraf kulit menjadi sensitif dan menyebabkan reaksi ini di mana mereka menjadi sangat sensitif terhadap rangsangan pada kulit dan menyebabkan sensasi nyeri atau terbakar atau kesemutan atau gatal di otak,” jelas Dr. Rosen.
“Saya tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang sangat mengkhawatirkan kecuali jika menjadi sangat mengganggu sehingga perlu menghentikan pengobatan dan mengorbankan manfaat positifnya,” lanjutnya.
Dr. Rosen mengatakan ia telah melihat allodynia membaik ketika dosis obat dikurangi untuk beberapa waktu dan kemudian perlahan-lahan menaikkannya. (BS)