Berandasehat.id – Osteoporosis merupakan masalah kesehatan kronis. Di Asia, diperkirakan 50% kejadian patah tulang panggul diakibatkan oleh osteoporis pada tahun 2050.

Selain itu, sebanyak 63% lansia akan mengalami penurunan aktivitas akibat penyakit ini sehingga pencegahan menjadi prioritas penting yang harus digaungkan.

Berdasarkan pemindaian tulang yang dilakukan Anlene selama Januari-Desember 2024, sekitar 50% dari sekira 150.000 peserta menunjukkan risiko osteoporosis sedang ke tinggi.

Dari hasil pemindaian tersebut, peserta dalam kategori ini memiliki angka kepadatan tulang yang rendah sebesar <-1.0 dan tergolong osteopenia yang dapat berlanjut menjadi osteoporis apabila tidak ditangani dengan tepat.

“Osteopenia terjadi karena proses resorpsi lebih dominan dibandingkan dengan formasi tulang sehingga menyebabkan kerusakan mikroarsitektural pada tulang. Beberapa faktor seperti usia tua, penurunan estrogen, dan kurangnya aktivitas fisik dapat mendorong ketidakseimbangan yang pada akhirnya meningkatkan risiko osteoporosis,” kata Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI), Dr. dr. Tirza Z. Tamin, Sp.KFR, M.S(K), FIPM(USG).

Jalan Kaki 10 Ribu Langkah di Plaza Tenggara GBK, Minggu (12/1/2025) dok. ist

Osteoporosis tak hanya berdampak pada kesehatan fisik semata, tetapi juga kualitas hidup secara keseluruhan. Kondisi ini dapat mengurangi mobilitas, menyebabkan rasa sakit, hingga menghilangkan kemandirian seseorang.

Ketidakmampuan untuk bergerak bebas juga dapat memengaruhi rasa percaya diri, memunculkan perasaan tidak berdaya, dan bahkan stres.

Pencegahan sejak dini sangatlah penting agar masyarakat dapat tetap aktif dan produktif. Terkait hal itu, Fonterra Brands Indonesia melalui Anlene bekerja sama dengan PEROSI dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan osteoporosis dan meluncurkan kegiatan ‘Jalan Kaki 10 Ribu Langkah’ di Plaza Tenggara GBK, Minggu (12/1/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh 10 ribu warga yang berjalan kaki 10 ribu langkah dalam rangka menjaga kesehatan tulang.

Menurut dr. Tirza, jalan kaki 10 ribu langkah sangat direkomendasikan untuk menjaga kepadatan tulang dan memperlambat proses penurunan massa tulang.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menegaskan pentingnya pencegahan dan deteksi dini.

“Osteoporosis sering kali tidak terdeteksi hingga terjadi kerusakan tulang, yang membutuhkan perawatan jangka panjang dan memberikan beban ekonomi serta sosial bagi keluarga yang merawat,” tutur dr. Nadia.

Jalan Kaki 10 Ribu Langkah di Plaza Tenggara GBK, Minggu (12/1/2025) dok. ist

Dia menekankan pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini melalui pola hidup sehat, nutrisi yang cukup, aktivitas fisik teratur, dan pemeriksaan rutin.

“Bersama dengan mitra strategis kami yaitu PEROSI dan Kemenkes RI, kami mengajak masyarakat Indonesia untuk selalu mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan tulang sejak dini sehingga dapat bebas bergerak di setiap tahap kehidupan,” kata President Director Fonterra Brands Indonesia, Yauwanan Wigneswaran.

Yauwanan menambahkan, kegiatan ini merupakan awal dari kampanye besar Anlene untuk mendorong masyarakat Indonesia agar rajin melakukan aktivitas fisik sederhana seperti berjalan kaki setipa hari.

Kegiatan selanjutnya adalah  ‘Jalan Kaki 10 Ribu Langkah’ di Surabaya pada  26 Januari 2025. (BS)