Berandasehat.id – Dokter telah lama menganjurkan penggunaan vaksin influenza sebagai cara terbaik untuk melindungi diri dari flu musiman yang membunuh ribuan orang setiap tahun hanya di AS saja.
Bagi mereka yang masih belum yakin apakah mereka harus mendapatkan suntikan flu, berikut adalah alasan lain untuk mempertimbangkan kembali.
Sebuah studi menemukan bahwa seseorang enam kali lebih mungkin mengalami serangan jantung dalam seminggu setelah tertular influenza daripada tahun sebelumnya atau sesudahnya.
Para peneliti telah lama menetapkan hubungan antara influenza dan serangan jantung. Banyak virus influenza dapat menyebabkan peradangan sebagai respons imun normal tubuh terhadap virus tersebut.
Peradangan itu dapat melemahkan plak lemak yang menumpuk di arteri, menyebabkannya pecah. Beberapa virus juga dapat menyebabkan pembekuan darah, yang menyebabkan gumpalan darah yang dapat mengakibatkan serangan jantung.
“Ketika orang terserang influenza atau flu, bukan hanya gejala yang mereka alami, seperti batuk, demam, dan infeksi paru. Penyakit ini membebani tubuh dan memberi banyak tekanan pada semua sistem lainnya,” kata Dr. Susan Rehm, spesialis penyakit menular, dalam laporan Klinik Cleveland.

Menurut penelitian yang mengevaluasi 401 pasien yang mengalami setidaknya satu serangan jantung setahun sebelum atau setelah serangan flu, 25 dari 419 serangan jantung terjadi dalam tujuh hari pertama setelah diagnosis flu.
Penelitian ini juga menemukan bahwa sekitar 35% pasien yang mengalami serangan jantung meninggal dalam setahun setelah didiagnosis flu.
“Hasil penelitian kami mendukung strategi untuk mencegah infeksi influenza, termasuk vaksinasi. Hasil penelitian ini juga menganjurkan peningkatan kewaspadaan di kalangan dokter dan pasien flu yang dirawat di rumah sakit terhadap gejala serangan jantung,” kata Dr. Annemarijn de Boer, pemimpin studi.
Untuk penelitian ini, para peneliti menggunakan hasil uji dari 16 laboratorium di Belanda, yang mencakup sekitar 40% populasi. Selain uji laboratorium, catatan kematian dan catatan rumah sakit juga digunakan.
“Meskipun hasil kami tidak jelas apakah mereka yang menderita flu yang tidak terlalu parah juga berisiko, adalah bijaksana bagi mereka untuk menyadari kaitannya,” tandas Dr. De Boer dilaporkan Medical Daily. (BS)